▪ Sakit

11.3K 570 2
                                    

       Kyna membuka lipatan matanya dan meringis pelan saat merasakan kepalanya yang masih pening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


       Kyna membuka lipatan matanya dan meringis pelan saat merasakan kepalanya yang masih pening.

Saat Kyna ingin bangun tiba-tiba dia kaget ketika melihat Raffa yang sedang menatapnya.

Sepertinya laki-laki itu tidak tidur pasalnya terdapat lingkaran hitam dikedua matanya, kening mengerut dan wajah yang tampak lelah.

"Astagfirullah gue kaget, Raf" Ucap Kyna dengan suara lemasnya menyadarkan Raffa.

"Udah baikan?" Tanya Raffa dengan nada khawatir.

Kyna mengangguk dan terduduk dengan menyandarkan badannya ditembok.

"Gak tidur ya semalam?" Tanya Kyna menatap lekat Raffa sedangkan yang ditatap malah menatap kearah lain.
"Raf"

"Gimana gue bisa tidur, Ky? Lo sakit" Raffa langsung menundukkan kepalanya membuat Kyna mengerutkan dahi. Kenapa dengan Raffa? Laki-laki itu sedang menangis kah?

Kyna bergeser mendekati Raffa yang duduk dibawah kasurnya membuat badan Kyna hampir saja terjatuh untung saja Raffa segera menahan badannya.

"Ky, lo ngapain sih? Entar jatoh aja" Ucap Raffa kemudian mengangkat badan Kyna dan mendudukkannya diatas pangkuannya.

"Lo nangis, Raf?" Tanya Kyna saat melihat mata Raffa yang berkaca-kaca seperti orang ingin menangis.

Raffa membuang muka. "Nggak"

Kyna menghela nafas panjang dan menarik wajah Raffa agar menatap kearahnya.
"Gue gak papa, Raf. Palingan cuma masuk angin" Ucap Kyna menenangkan Raffa yang sepertinya sangat sedih.

Raffa hanya diam menatap Kyna dengan tatapan sendu.
"Maaf, Ky"

Kyna mengerutkan dahi saat Raffa meminta maaf padanya. Maaf untuk apa maksudnya?

"Kalau lo kaya gini gue keinget masa SMA kita, gue sering banget nyakitin lo" Ucap Raffa dan menundukkan kepalanya memendam nangisnya agar tidak dilihat oleh Kyna.

Kyna menarik Raffa kepelukkannya dan mengelus kepala Raffa.
"Udah ya jangan merasa bersalah, gue gak papa" Ucap Kyna mencoba menyakinkan Raffa jika dirinya memang tidak apa-apa.

"Maaf, Ky" Raffa memeluk Kyna dan menyembunyikan wajahnya dileher Kyna.

Lama kelamaan Kyna merasakan lehernya mulai basah, apa benar Raffa menangis? Tapi Kyna tidak menjauhkan Raffa dari pelukkannya dia tetap memeluk Raffa agar laki-laki itu merasa tenang dulu.

"Raf, jangan nangis ya" Ucap Kyna mencoba melarang Raffa untuk menangis, entah kenapa melihat Raffa menangis seperti ini jauh banget dengan Raffa yang dia kenal.

Baru kali ini Kyna melihat Raffa yang seperti ini. Biasanya laki-laki yang ada dipelukannya ini selalu memasang wajah datar dan menyebalkan, bahkan dulu Kyna mati-matian nyari cara agar bisa jauh-jauh dari Raffa.

"Entar kedokter aja ya, Ky" Ucap Raffa dan menatap Kyna dengan mata merahnya.

Kyna tersenyum dan mengangguk.
"Iya" Jawab Kyna, tangannya mengelus rahang Raffa.
"Kita tidur lagi ya, lo harus tidur" Ucap Kyna.

"Raffa"

"Iya kita tidur" Ucap Raffa dan mengangkat Kyna untuk ditidurkan diatas kasur kemudian dia juga menidurkan dirinya disebelah Kyna.
Raffa memegang kening Kyna.
"Demamnya udah turun, Ky" Ucap Raffa membuat Kyna tersenyum.

Kyna menghadap kearah Raffa dan mengelus wajah laki-laki itu.
"Udah sekarang lo tidur, gue udah gak papa" Ucap Kyna.

Raffa melingkarkan tangannya dipinggang Kyna dan mengangguk, matanya mulai terpejam membuat Kyna yang melihatnya tersenyum.

Lima belas menit melihat wajah Raffa yang seperti sudah tertidur Kyna mengecup kening Raffa.

"Jangan siksa diri lo sendiri lagi, Raf" Ucap Kyna pelan dan ikut kembali tidur bersama dengan Raffa.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kyna berjalan pelan-pelan kearah dapur, disana dia melihat Ruqayyah yang sudah sibuk.

"Pagi Ibu"

Ruqayyah menengok kearah Kyna.

"Pagi sayang"

Kyna mendudukan dirinya di bangku meja makan.
"Maaf ya Bu, Kyna gak bisa bantuin Ibu" Ucap Kyna merasa bersalah.

Ruqayyah tersenyum dan mengangguk. "Gak papa, Ky. Kamu lagi gak enak badan" Ucap Ruqayyah pengertian membuat Kyna tersenyum dan menaruh kepalanya diatas meja.

"Morning all"

Entah kenapa mendengar suara kakaknya membuat mood Kyna memburuk.

"Weh? Lo kenapa, Ky?" Tanya Ara yang baru sadar ternyata ada Kyna.

Kyna yang menaruh kepalanya diatas meja kemudian menatap Ara dan menggelengkan kepalanya.

"Gak kenapa-kenapa, Kak" Jawab Kyna.

Ara duduk disamping Kyna dan menatap adiknya itu membuat Kyna mengerutkan dahinya.

"Raffa mana, Ky?" Pertanyaan Ara membuat Kyna ingin rasanya marah kepada Ara dan mengingatkan Ara jika Raffa itu adalah suaminya.

"Tidur, Kak" Jawab Kyna sekenanya.

Ara ber'oh' sambil mengangguk.

"Tambah ganteng aja ya Raffa, terus gue baru tau lagi kalau si Raffa orang kaya banget, tau gitu gue aja yang nikah sama dia" Ucap Ara dan meminum air putihnya.

"Terus kenapa Kak Ara kabur dihari pernikahan?" Tanya Kyna yang mulai penasaran.

Ara menengok sekilas kearah Kyna.

"Karna dulu gue taunya Raffa cuma karyawan biasa" Jawab Ara santai membuat Kyna memutar bola matanya malas.

Perempuan matre memang seperti ini kah?

"Terus sekarang Kak Ara nyesel ninggalin Raffa?" Tanya Kyna dan diangguki oleh Ara.

"Lo mau kan ceraikan Raffa buat gue?" Pertanyaan Ara yang membuatnya uring-uringan semalaman.

Kakaknya sudah Gila.

Mana mau Kyna ninggalin Raffa demi dia.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
iMarried [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang