"Teeet..." suara klakson mobil dari luar. Fatimah sudah tahu siapa yang datang.
Fatimah membuka knop pintu rumahnya. "Bi inem..." dia berhambur ke pelukan
Bi inem.Netra Fatimah beralih kepada pemuda yang berdiri disamping bi inem.
"Ini anak saya nya. Yang kemarin wisuda." Ucap bi inem. "Maaf ya nya, saya ajak kesini. siapa tua nanti bisa bantu bantu kerjaan lain"
"Oh, iya gapapa kok bi. Malah saya seneng. Siapa namanya?"
"Ilham" jawab pemuda itu
"Emmh.. ya sudah kalau gitu ayo masuk, bibi istirahat dulu didalam" ajak Fatimah
Zahra yang tak sengaja melintas didepan mereka. Menyadari jika yang datang barusan ialah bi inem, ia langsung lari berhambur ke pelukan bi inem.
"Bi inem, zahra kangen"
"Bibi juga kangen sama non zahra" Bi inem membalas pelukan Zahra.
"Siapa bi?" Kini zahra beralih menatap ilham. "Sopir baru ayah ya?" Ucap zahra spontan.
Bi inem hanya tersenyum kecil mendengarnya.
"Hussh, kamu ini kalau ngomong main ceplos aja." Tegur bunda "ini anak bibi yang kemarin baru lulus kuliah."
"Yaaa, baru lulus aja kan? Belum kerja? Ya sudah kalau gitu kerja aja disini jadi sopir ayah" ucap zahra meremehkan.
"Eh non jangan salah, malah anak bibi sudah ditawari pekerjaan oleh salah satu perusahaan sebelum dia lulus. Jadi sebentar lagi dia kerja" Bi Inem mengelus elus pundak putranya itu. Dan berharap semoga ilham bisa sabar menghadapi sifat zahra.
"Oh... ya hebat,,,hebat" ucap zahra sambil memutar bola mata malas.
Menurut zahra itu masih tak ada apa apanya dibanding Doni yang seusia sekolah sudah mendapat pekerjaan, ya meskipun itu dikantor bokapnya sendiri.
"Ya sudah kalau gitu mari kita masuk, sini tak bantu bawa koper" tangan Fatimah sudah memegang koper yang tadi di bawa bi inem.
"Eh, gak usah nya. Biar ilham saja yang bawa kopernya ke dalam." cegah ilham dengan cekatan.
Zahra yang melihat perilaku ilham, menyadari bahwa ilham mempunyai sikap sigap serta cekatan.
"Ish, apa apaan sih ra" Zahra segera menepis pikiran aneh anehnya itu dari kepala.
****
Hari pertama Ujian Nasional jatuh pada hari senin. Pastinya semua murid sudah belajar matian matian selama ini. Zahra, Ayu, Mia dan Riko berada di ruang ujian yang berbeda. Hanya Mia dan Riko yang berada dalam satu ruangan. Sekolah di libur kan untuk kelas 10 dan 11, dengan tujuan supaya tidak menganggu selama proses ujian berlangsung.
Waktu mengerjakan soal ialah 120 menit. Zahra kelihatan mengerutkan dahinya, saat ada sebagian soal yang dia belum tau jawabanya.
90 menit telah berlalu, sebagian teman sekelasnya sudah ada yang yang keluar. Zahra mengoreksi sekali lagi lembar kertas jawabanya sebelum akhirnya dia kumpulkan ke meja pengawas.
Clunting
Tiba tiba notifikasi pesan masuk saat Zahra bafu berjalan beberapa langkah dari ruangan.Zahra menunggu Doni di depan gerbang sekolah. Tak butuh waktu lama, orang yang ditanggungnya pun datang.
Sebelum pulang, Doni mengajak Zahra untuk mampir ke suatu ke tempat. "Kok kesini?" Tanya Zahra saat dia sudah turun dari motor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Dan Cinta [Revisi]
Teen Fiction"Mengertilah, bahwa saat seseorang menerimamu, dia juga sedang belajar menerima segala kelemahanmu. Harusnya kamu juga belajar hal yang sama. Bukan kembali membahas hal hal yang sering mendatangkan luka. Atau hal hal yang membuat aku merasa kamu tid...