Jatuh Dan Cinta [Revisi]

10. Akad Yang Tak Dirindukan

"Saya terima nikah dan kawinnya Zahra Zanira binti Heru Mahendra dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Sah?"

"Saaaah.."

"Alhamdulillah"

Para saksi dan tamu undangan menengadahkan tangan serempak, turut mendoakan kedua pengantin yang baru melaksanakan akad.

Zahra menghembuskan nafas lega. Kini selempang kata sah telah berhasil dia dapatkan. Statusnya tak lagi gadis, melainkan seorang istri. 

"Gue udah beneran jadi seorang istri?" Tanya Zahra dalam hati.

Zahra mencium punggung tangan ilham. Rasanya hambar. Coba saja kalau yang Zahra cium itu tangan Doni, pasti akan terasa berbeda. Namun, ya sudah lah. Dia sekarang sudah menjadi milik orang lain. Lebih tepatnya milik sahabatnya sendiri.

Zahra menundukkan wajahnya. Terlihat di depannya ada dua buku merah dan hijau yang  bertengger manis diatas bangku kecil, buku nikah. Ya, buku nikah miliknya. Didalamnya ada nama Zahra fan Doni yang pastinya sudah tak berlaku lagi. Perdebatan kecil ketika pak penghulu mengetahui calon pengantin pria berganti mendadak tanpa pemberitauan Sebelum nya.

Hal ini pun sempat membuat Mia dan Riki saling bertanya keheranan. Selama ini, yang dia tau calon suami sahabatnya itu ialah Doni. Bukan lelaki asing ini. Mia dan Riko bertanya tanya, apa yang sebenarnya sudah terjadi? Lalu, dimana Doni sekarang? Dan, siapa pria itu?

Kini posisi Zahra sudah beralih duduk diatas kursi pelaminan. Ilham tampak lebih gagah kaki ini, dia mengenakan Jas yang penanda dengan gaun yang digunakan Zahra.

"Kalau di liat liat, tuh cowok gak kalah gantengnya sama Doni" Ujar Mia memuji Ilham

"Makin pusing gue" Riko membalas perkataan Mia. Kepalanya semakin pusing saat ia memikirkan dimana keberadaan Doni sekarang.

"Oiya, gue dari tadi gak liat Ayu. Kemana dia?" Tanya Ayu

"Bukannya dia