PROLOG

135 5 0
                                    



Sebagaian orang berpikir memiliki hubungan pacaran itu tidak ada faedah-nya sama sekali, Malah menjerumus ke dalam zina. Right? Tapi itu berlaku bagi orang yang memiliki pendirian islamis yang kuat.

Jarang sekali remaja zaman sekarang mengambil pemikiran seperti itu, hanya ada beberapa yang masih memiliki pendirian "Pacaran Sekali seumur hidup." Yang artinya tidak perlu pacaran seperti remaja zaman sekarang dan lebih memilih melangsungkan pernikahan dan pacaran setelahnya.

Ada juga yang berpikir pacaran itu tidak berguna, Hanya menjadi sekedar status saja, atau hanya sekedar menjadikan ajang pamer agar tidak kelihatan terlalu lama sendiri. A.k.a Jomblo :v

Tapi beda lagi kalau dalam hubungan pacaran itu dilandasi perasaan, Cinta. Disana kita akan merasakan apa yang di rasakan orang-orang yang berat akan mengatakan 'Putus'. Jika di landasi sesama Memiliki Rasa, Kalian akan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya.

Jika devinisi Seorang Bucin; Cinta itu membuat kita menemukan arti bahagia yang sebenarnya, dimana kita bisa menemukan debaran-debaran jika bertemu, berbicara atau berkomunikasi dengan orang yang kita cintai. Melihat senyum dan tawanya membuat kita juga ikut merasakan hal yang sama. Hidup untuk cinta, cinta untuk hidup. (Author bacanya aja mau muntah :v)

Dan lain hal jika devinisi Sadboy/sadgirl berbicara; Cinta itu kutukan, sekali kita masuk kedalam zona itu maka kita akan sulit menemukan jalan keluarnya secara baik baik. Cinta itu Dusta, penuh dengan kebohongan dan tidak konsisten. Kadang kala Cinta membawa kita kedalam kebahagiaan yang tidak bisa di jabarkan, tapi jangan harap itu bisa bertahan lama. Setelahnya kau akan di jatuhkan sejatuh jatuhnya ke dalam jurang yang di sebut penghianatan.

Maka berhati hatilah dengan cinta. Cinta bisa membuatmu menemukan bahagia juga dapat membuatmu menemukan luka. Jika kau ingin masuk ke dalam dunia penuh dengan love itu maka kau harus siap dengan konsekuensinya.

Atis menutup buku tebal yang sedari tadi dia baca di dalam sebuah perpustakaan kota itu. Ia merenung menatap ke luar kaca dalam perpustakaan itu yang menunjukkan aktifitas warga Malang di sore hari.

"Konsekuensi?" Monolognya dalam diam lalu menunduk saat ponsel yang ada di samping buku tebal yang baru saja ia baca itu menyala.

Tertera nama seseorang di sana, sedang mencoba menghubunginya membuatnya tersenyum lalu mengangkatnya.

"Hallo?"

"Hallo Sayang, Lo sedang ngapain?"

Atis berdehem. "Abis baca di perpus kota."

"Ohh gitu. Gue nganggu nggak?"

"Nggak sih, ini abis baca. Emang ada apa?"

"Nggak ada apa apa sih, cuman kangen aja."

Sontak tawa gadis itu keluar tapi saat mendapat teguran penjaga perpus Kota ia langsung terdiam dan menunduk.

"Dih, kok malah ketawa sih?"

Atis terkekeh. "Lucu aja waktu lo bilang Kangen tadi, bukan lo banget tau nggak?"

Cowok di sebrang sana terdiam lalu berucap. "Lo tuh..... Sumpah nyebelin banget tau nggak! Jarang jarang gue sikap sweet kek gini malah kek gitu responnya. Tega lo sumpah."

ATHATIS (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang