16. Girls time

11 0 0
                                    

Setidaknya ada sahabat yang memberi keceriaan, disaat sang pengisi hati sedang memberi luka tanpa sebab.

-ATHATIS-

Sebuah gedung bertingkat lima yang berdiri di antara bangunan tinggi itu terlihat sederhana namun memiliki hal menarik saat melihatnya.

Itu adalah sebuah kost yang memiliki fasilitas bagus dan tentu harganya tidak murah. Kebanyakan penghuni kost itu para pelajar dari kota lain maupun kota dingin itu sendiri.

Atis ada di sana. Ia tengah tertidur usai bercerita ke Fitri yang kini duduk di depan kaca yang menembus ke balkon kecil yang ada di luar kamarnya.

Setelah tiga hari tanpa kabar dari Atha, dan Atis yang tidak bisa tidur sama sekali dan selalu menangis di malamnya pun berlari ke kost Fitri lalu memutuskan menginap di sana.

Tadi Fitri mendengar dengan seksama curhatan Atis yang jarang bercerita tentang pacarnya itu secara sedetail itu. Kini Fitri menatap temannya itu yang tertidur nyenyak setelah ia beri obat tidur dalam minumannya.

Ia kesal melihat temannya itu bercerita sambil sesenggukan dengan kantung mata yang terlihat jelas, makanya ia melakukan hal itu.

Tadi waktu mereka pulang dari kuliah, Atis langsung ingin ikut ke kostnya dan akhirnya disinilah gadis itu berada.

Fitri menatap ponsel Atis yang ia pegang. Ia ingin kepo tentang pacar Atis tapi sayangnya di sandi temannya itu hingga ia hanya bisa menatap layar hitam dan walpaper lockscreen saja.

Ia ingin tau bagaimana sih cowok yang di bucini temannya itu sampai membuat Atis kembali seperti ini setelah sekian lamanya.

Ia jelas mengetahui cerita tentang Tio, orang yang membuat Atis jatuh sedalam dalamnya dan akhirnya disakiti juga.

Ia takut temannya itu kembali merasakan hal itu. Fitri ingin melihat dengan sendirinya seperti apa sosok Atha itu.

Karena asal kalian tau saja. Teman Atis yang satu itu bisa melihat sifat cowok dari gelagat dan tingkah lakunya. Sesantai apapun dan sebisa apapun cowok manapun menyembunyikan jati dirinya. Fitri akan mengetahui.

Makanya kenapa dia tidak mau menyerah dan berpisah dari pacarnya. Karena, meski pacaranya posesif sekali dengannya, tapi dia tau kalau cowok itu benar benar tulus padanya.

Fitri mendekat ke Atis yang sudah tidur dua jam lamanya. Ia menyibak poni temannya yang tidur menyamping memeluk guling itu.

Atis itu sebenarnya gadis yang lugu, tapi karena bergaul dengannya. Gadis ini mengenal dunia yang seharusnya tidak di sentuh seorang gadis.

Kadang kala Fitri merasa dejavu, karena telah membawa Atis ke dunia kelamnya. Tapi ia tidak mengajaknya, Gadis ini yang mau ikut dengannya.

Karena tekanan di keluarga. Sama dengan dirinya.

Meski ia juga orang malang, memiliki keluarga lengkap. Tapi ia memilih pergi dari rumah dan nge kost agak jauh dari rumahnya.

Ia kerja paruh waktu. Dan juga kuliah. Meski Mamanya masih sering mengirim uang bulanan, tapi Ia memilih masih bekerja paruh waktu untuk kesibukannya sendiri.

Fitri memilih tidur di samping Atis. Lalu ia meraih ponselnya dan baru ingat kalau pacarnya sedang kerja dan akan pulang sore hari.

***

Atis mengeryit memgangi kepalanya dan perlahan membuka matanya.

Ia menatap sekitar, ini bukan kamarnya. Lalu tatapannya berhenti di punggung dua cewek yang membelakanginya.

ATHATIS (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang