39. Kost

10 0 0
                                    

karena setiap masalah, tidak harus selalu diceritakan.

-ATHATIS-

Hawa dingin sangat terasa di kota batu tersebut, apalagi tadi siang habis hujan lebat. Membuat malam itu begitu terasa dingin.

Setelah dua hari tidak pulang kerumah, Atis kali ini menginjakkan kembali kakinya dirumahnya.

Ia menarik napas panjang. Lalu masuk kedalam, ia melangkah pasti memasuki rumah. Dari ruang tamu sampai ia berhenti di ruang televisi.

Kedua orang tuanya yang sedang menontong televisi dengan hangatnya juga adiknya yang bermain gadget di atas karpet membuatnya terdiam.

Mencoba tidak berpikir. Kalau orang tuanya biasa biasa saja kala menyadari dirinya tidak pulang dua hari tanpa mengatakan hendak kemananya.

Ia mencoba, tapi tidak bisa. Apalagi melihat ibunya yang tampak baik baik saja membuatnya berkaca kaca. Apa ibunya tidak mencarinya?

Al, Adik Atis yang petama kali menyadari keberadaan Kakaknya. "Mbak!!" jeritnya.

Hal itu membuat kedua orang tuanya menatapnya bingung dan ikut  menatap kearah dimana putra mereka melihat.

Terjadi keheningan sejenak. Sampai Ibu Atis bersuara dengan dinginnya.

"Ngapain kamu pulang?!"

Atis benar benar terkejut melihat respon ibunya terhadapnya. Ia tersenyum kecil.

Tak sampai di situ. Sebelum ia menjawab, ibunya kembali berbicara.  "Ibu kira kamu sudah lupa jalan pulang, kenapa pulang? Udah sadar sama kesalahan kamu?!"

Atis menghela napas. "Aku kesini cuman mau ngambil barang barang dan pamit."

Kedua orang tuanya terdiam.

"Mbak mau kemana?" Tanya adiknya, bocah Tk itu mendekat kepadanya dan memeluknya.

Atis menahan air matanya agar tidak jatuh. Sudah ia bilang bukan? Dia itu cengeng sekali!

"Nggak kemana mana kok. Adek nggak boleh nakal yah kalo mbak nggak ada."

Al dengan polosnya mengangguk. "Mau Adek bantu, mbak?"

Atis menggeleng. "Nggak usah. Kamu main aja."

Kedua orang tuanya tetap diam menatapnya bahkan sampai ia masuk kedalam kamar dan menangis sejadi jadinya. Tapi ia berusaha tidak mengeluarkan suara.

Tubuh Atis merosot kebawah. Kenapa malah seperti ini?!

Mata Atis menatap segala penjuru kamarnya. Ia berat sekali meninggalkan tempat ini, tapi mau gimana lagi?!

Membutuhkan waktu Lama Untuk Atis mengemasi barang barang yang setidaknya ia perlukan. Dan yang terakhir ia memasukkan sebuah foto dimana ada dirinya, ibunya dan Adiknya. Waktu itu setahun yang lalu di sebuah kebun binatang.

Tangis Atis perlahan mereda memasukkan foto itu di atas baju yang sudah tersusun rapi di dalam koper.

Dadanya sesak sekali. Membuat Gadis itu terlentang di atas ranjang memeluk bonekanya yang akan ia tinggalkan di sini. Karena ia tidak akan bisa membawa benda sebesar tubuhnya itu.

Atis menatap jendela. Apa perlu ia di tengah malam masuk ke sini seperti biasanya dan membawa barang barangnya secara diam diam.

Akan ia usahakan.

Gadis itu perlahan beranjak menyeret koper besarnya keluar kamar. Kamarnya berada di lantai satu, samping ruang televisi yang langsung membuat kedua orang tuanya menoleh.

ATHATIS (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang