Koper berisi baju yang mulanya rapi itu kini berantakan. Di pinggir almari yang sudah dipenuhi baju dan pakaian lainnya yang berhamburan.
Reno menopang dagu menatap Atha yang sejak setengah jam yang lalu ribut sendiri di pagi pagi buta, hingga membuatnya yang tadinya tertidur pun terusik dan terbangun.
"Pake baju apa adanya aja sih!" gerutu Reno pusing melihat kelakuan temannya itu.
Atha mengacak acak rambut hitamnya kesal. "Haih! Seharusnya hari hari sebelumnya gue siapin dulu!"
Reno mendengus karena ucapannya tidak di respon Atha. Ia pun bangkit dan mendekat lalu mengambil beberapa pakaian.
"Nih!"
Atha menoleh cepat lalu mengeryit menerima uluran Reno dan melihat lihatnya. Lalu ia berdiri di depan cermin.
Cowok itu berdecak senang. "Dari tadi dong!" Serunya menepuk Bahu Reno.
Reno memutar bola matanya jengah lalu ia membantu Atha yang mulai membereskan pakaiannya.
"Kok pagi sih? Emang cewek lo nggak ada kuliah apa?" Tanya Reno ditengah kegiatan mereka.
Atha membawa tumpukan beberapa pakaian yang ia bawa dan mulai melipatnya diatas ranjang. "Katanya, dosennya nggak ada yang masuk. Gue nggak percaya sih."
Reno terkekeh. "Emang bandel banget yah cewek lo?"
Atha menoleh singkat dan mengangguk. "Bandel banget, sampe sampe mau gue kawinin cepet cepet!"
Reno menampol kepala Atha dan tertawa. "Nikah woy! Bukan kawin! Lo mah pikirannya udah ngebet aja."
Atha terkekeh dan dengan cepat membereskan pakaiannya membuat Reno berdecak kagum.
Atha menatap jam tangannya lalu ia segera berdiri berjalan cepat ke kamar mandi untuk berganti baju.
Reno menatapnya sekilas lalu ia mulai rebahan lagi. Tak lama Atha keluar dari kamar mandi dengan keadaan sudah rapi.
Celana jeans, kemeja lengan pendek berwarna silver sambil menenteng jaket hitam. Reno mengeryit, kenapa Atha semakin terlihat, Wow!
Atha berdiri di depan Reno. "Gimana?!"
Reno mengangguk. "Nggak buruk sih."
Atha menghela napas meraih ponselnya diatas Ranjang dan memainkannya. Ia membalas pesan Atis, yang menyuruhnya untuk tidak terlalu terburu buru. Dan hati hati dalam berkendara.
"Lo bawa aja si seber, biar pantes sama penampilan lo gitu. Terus kan, camer lo jadi panggling." Oceh Reno. Seber merupakan, sepeda motor yang tadi malam di pakai Atha.
Atha menatapnya. "Tapi tadi malem Atis bilangnya yang sederhana aja, vario lo misalnya?"
Reno berdiri. "Udahlah, bawa aja si seber."
Atha meringis. "Gue takut si nyonya ngamuk, soalnya abis dari rumahnya. Kita mau mampir ke beberapa wisata."
"Bawa mobil gue?"
"Jangan deh."
Reno mendengus. "Pake seber aja. Terus waktu mau ke wisata lo tuker kesini."
Atha mendengus. "Balik lagi dong!"
Reno mendorong Atha keluar kamar. "Udah deh! Nurut sama gue, cepet ke rumah Atis sana!"
***
Atis yang pagi itu semangat membantu Ibunya menyiapkan sarapan yang kala itu sedang memasak banyak.
Setelah selesai, Ibu Atis menyuruhnya untuk segera mandi sebelum Tamu di pagi hari mereka datang.
Atis yang hendak ke kamar berpapasan dengan Adiknya yang sudah rapi. Dengan jahil Atis menyenggol Adiknya dengan goyangan pantatnya membuat Adiknya limbung dan menjerit kesal kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHATIS (SELESAI)
Romance"Lo tuh sebenernya sayang sama gue apa nggak sih?" "Sayang Lah! Kalo nggak sayang, kenapa gue nembak lo?" Gadis yang bertanya tadi terkekeh riang saat jawaban nge-gas dari seseorang yang ia tanya mengenai pertanyaan bodoh itu. "Iyah, iyah percaya Ba...