Tanpa kau tau,
Aku disini tengah menjaga hati
Dari banyaknya orang yang terus mencoba masuk dan menempati hati yang telah isi denganmu-ATHATIS-
Aplikasi chat berlogo ganggang telepon yang berada di pertengahan sebuah logo gelembung chat. Berwarna hijau. Yang digunakan oleh sejuta umat di berbagai negara.
Aplikasi yang sedang trennya setelah aplikasi BBM, Dari yang muda sampai yang tua tak luput menggunakannya.
Jempol Atis bergeser ke kiri dan ke kanan. Saat menggeser ke kiri ia terdiam menatap kolom chat yang sedang ramainya.
Bukan grup chat, tapi chat pribadi dari yang kebanyakan kaum berbatang. Bahkan grup chat yang biasanya pada malam itu sedang ramai ramainya mendadak hari ini menjadi sepi. Membuatnya galau.
Bisa saja ia membalas dan meladeni kaum batang yang mengirim dirinya berpuluh puluh chat agar ia balas. Tapi ia terlalu malas, badmood.
Pikirkan saja bagaimana ia tidak badmood. Orang yang dia sematkan dan ia harapkan membalas beberapa chatnya beberapa jam yang lalu tak kunjung membuka chat darinya, padahal dia online.
Sungguh miris.
Bibir Atis mengerucut dan menekan lama chat dari kaum berbatang dan teman temannya juga grup chat. Lalu menekan ikon kotak dengan arah panah kebawah. Dan setelah itu roomchat-nya bersih hanya menyisakan satu chat yang tersemat dengan centang dua abu abu.
Atis kembali membuka roomchat dengan orang yang ia sematkan itu. Raut wajahnya mendatar sedatar datarnya kala melihat kalau orang itu sedang Online.
Ia keluar dari chat itu dan menggeser jempolnya ke kanan. Status, ah ternyata banyak story yang belum ia buka.
Geser geser geser...
Sampai ia terpaku di sebuah story yang menampilkan hasil screenshot sebuah roomchat grup chat. Ia terpaku dengan sebuah nama di kolom yang sama seperti orang yang ia sematkan.
Alisnya menungkik tajam membaca dari awal sampai bagian paling bawah.
Ini yang katanya sibuk karena ada masalah di grup chat?!!!
Kalian tau inti dari hasil screenshot yang di post orang yang kini Atis lihat stornya? Sebuah percakapan candaan! Tidak ada yang mengunsurkan keseriusan.
Entah yang keberapa kalinya sudah terjadi. Atis membatin, Sebegitu tidak pentingnya kah dirinya bagi Atha?
Sebagai gadis yang lemah dan cengeng. Ditambah lagi berbagai pemikiran negatif di otaknya mengumpul menjadikan sebuah fakta yang mungkin sebenar benarnya.
Mata Atis berkaca kaca bibirnya bergetar. Lalu dengan cepat kembali ke roomchat dan membalas semua chat dari Kaum berbatang yang sebelumnya ia hiraukan hanya karena berharap mendapat balasan dari Atha.
Setelah membalas semua chat yang langsung mendapat respon. Atis memilih menaruh ponselnya dengan keadaan gelap lalu menguncir rambutnya dan mendongak menatap gelapnya langit malam.
Ia menatap jam tangannya pukul Sebelas malam, ia menghela napas belum ada niatan pulang lalu ia menatap kedepan.
Dimana ada lima temannya duduk melingkar bercanda tawa dengan beberapa botol di tengah tengah dan batang rokok yang habis di pakai.
Seharusnya ia tidak memusingkan perkara cinta, dan ikut dalam rangkulan hangat teman temannya dan tertawa lepas setelahnya.
Atis beranjak mendekat dan duduk memaksa diantara Dua temannya. "Aihh mau dong."
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHATIS (SELESAI)
Romance"Lo tuh sebenernya sayang sama gue apa nggak sih?" "Sayang Lah! Kalo nggak sayang, kenapa gue nembak lo?" Gadis yang bertanya tadi terkekeh riang saat jawaban nge-gas dari seseorang yang ia tanya mengenai pertanyaan bodoh itu. "Iyah, iyah percaya Ba...