8

292 25 12
                                    

Rio's side ya gaes..

🌈🌈🌈

Hari ini gue dapat undangan salah satu temen SMP gue. Namanya Rika. Dia baru saja melahirkan anak kedua kemarin dan sudah kembali ke rumah. Sion mengajak gue pergi bersama, tapi yang ada nanti dia malah berduaan dengan Angel, pacarnya itu. Jadi obat nyamuk dong gue.

"Ajak Ibu guru aja! Mana tau dia mau. Lo jemput dia pas pulang sekolah". Usul Sion. Gue berpikir sejenak tentang ide nya itu. Cukup menarik, apalagi gue pengen jalan-jalan juga. Suntuk dirumah. Waktu liburan gue hanya tinggal beberapa hari lagi.

Selama disini, gue cuma sekali jalan dengan Ify. Itupun karena jogging diwaktu weekend. Kesan yang gue dapatkan adalah, gue senang dan bahagia. Bahagia bisa ketemu dengan dia, bisa ngobrol bareng dengan dia. Entahlah, gue merasa ada yang meletup di hati tapi tidak menimbulkan luka. Haha, lucu.

Tapi itulah kenyataannya. Komunikasi kami juga sedikit terbatas lantaran gue tau Ify sibuk dengan kegiatannya di sekolah. Meskipun gue gak pernah tanya dia ngapain aja setelah sepulang sekolah, yang jelas gue tau capeknya dia gimana. Karena sepupu gue di Medan ada juga yang berprofesi sebagai guru.

"Gimana? Ajak Sifyah aja". Kata Sion lagi. Mau tak mau gue mengangguk setuju. Tapi sebelum itu gue mau kabarin Ify dulu, takutnya dia gak bisa.

Untunglah gadis itu mau pergi bersama gue dan kami mungkin akan membeli kado terlebih dahulu untuk anaknya Rika.

🌈🌈🌈

P

ukul setengah tiga sore gue menjemput Ify ke SMA 3, sesuai dengan instruksi nya. Banyak anak-anak yang berhamburan menuju parkiran untuk mengambil kendaraan mereka atau sedang menunggu jemputan.

Gue melihat Ify yang baru keluar dari kantor  majelis guru bersama salah seorang temannya. Ify melihat kearah gue karena kaca mobil gue turunkan. Otomatis gue berinisiatif untuk keluar menghampiri dia.

Teman Ify mengkode lewat lirikan matanya. Gadis itu tersenyum malu "Hai Rio! Udah lama?". Tanya Ify.

"Enggak, baru aja sampai". Dia mengangguk sekilas.

"Oh ya, kenalin ini temen PPL aku disini. Namanya Via. Via ini Rio, temen SMP gue". Gue menjabat tangan Via dengan sopan. Perkenalan singkat itu berakhir karena bertepatan dengan seorang lelaki datang menjemput Via.

"Duluan ya, semua!". Pamitnya. Ternyata Via dijemput oleh pacarnya.

"Pergi sekarang?". Tanya gue.

"Eh iya, ayo! Ke baby store dulu ya. Aku belum beli apapun soalnya".

"Aku juga!". Tapi saat hendak masuk ke mobil, Ify malah ditahan oleh seseorang yang gue yakini adalah seorang guru disini. Guru muda yang sangat tampan, menurut gue.

Mereka berbicara tentang sesuatu yang gak gue pahami. Guru lelaki itu menatap gue dengan tatapan datarnya, sementara gue mencoba untuk bersikap sopan dengan senyum tipis kepadanya.

"Ayo Rio! ". Kata Ify. Gue pun mengklakson mobil pertanda 'kami pamit' kepadanya.

Selama di mobil, Ify terlihat murung dan diam. Dia tak membuka pembicaraan seperti terakhir kalinya. Dan itu membuat gue gusar. Ada apa dengan dia setelah berbicara dengan lelaki tadi?

"Ify, are you okay?". Gadis itu tersentak dari lamunan panjangnya. Dia menatap gue dengan senyum canggung.

"Oh.. Enggak papa. Aku oke kok". Jawabnya aneh. Gue menghela nafas sejenak lalu menyentuh keningnya.

As Possible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang