26

259 32 36
                                    

Ify's side ya gaes..

(Mengandung kata-kata kasar yang tidak baik untuk dicerna oleh anak dibawah umur)

🌈🌈🌈

Gue sudah kembali ke Padang bersama Deva, Goldi dan Shilla. Urusan kami juga sudah selesai di Medan. Kepulangan gue ke Padang membuat gue terasa berat, dikarenakan gue akan berpisah lagi dengan Alvin dan Rio. Terlebih Rio. Ada rasa tak rela dalam diri gue ketika hendak masuk pesawat.

Hati gue berontak tak ingin pulang, tapi semua agenda gue sudah terjadwal kan untuk beberapa tahun ke depan.

"Sering-sering berkabar ya, Fy! Jangan terlalu lelah. Semangat ngejar S2 nya!"

"Kamu juga, kerja nya yang bener. Jangan asal nilang orang ya, bilang sama anak buah kamu!" Sebuah pelukan perpisahan menaungi tubuh gue. Sangat erat dan aroma parfum Rio menjadi udara terakhir yang gue kenang di Medan.

"Fy, gapapa?" tanya Via. Gadis itu mengantarkan gue ke loket travel, karena gue akan pulang ke Payakumbuh siang ini.

"Gapapa kok,--"

"Lo ngelamun mulu dari tadi. Ada masalah ya?" Hm, masalah ya? Sejak gue kembali ke Padang dua hari yang lalu gue belum berbaikan dengan Keenan. Lelaki itu gue abaikan meskipun udah berusaha untuk meminta maaf. Puluhan chat dan panggilannya gue acuhkan karena gue masih belum mood untuk berurusan dengan dia.

"Ya, sedikit. Tapi it's ok. Gue santuy aja dulu."

Via tersenyum lembut dan mengusap lengan gue, "Kalau ada masalah jangan dibiarkan berlarut-larut. Selesaikan secepatnya biar lo bisa tenang. Bathin lo juga butuh rebahan kok, Fy." jelasnya yang membuat gue terkekeh geli. Via tau kebiasaan gue, rebahan is always.

Gue mengangguk dan berterimakasih kepadanya. Via memang selalu bisa membuat gue tenang.

Pemberitahuan keberangkatan oleh supir sudah terdengar. Gue pun bersiap memasuki mobil dan berpisah dengan Via. Semua nya sudah selesai di sini, di Padang. Empat tahun gue hidup di Padang bersama banyaknya kenangan yang terpatri.

Semuanya akan gue simpan dan dibuka jika memang diperlukan dikemudian hari.

Padang, goodbye and see you again!

🌈🌈🌈

Pukul 5 sore gue tiba dirumah. Perjalanan 4 jam Padang-Payakumbuh memang sangat lama. Terlebih tadi gue terjebak macet. Gue merebahkan diri di kamar setelah bertemu dengan keluarga. Mama, Papa dan Shello masih ada disini. Mereka akan berangkat ke Riau hari minggu yang artinya lusa.

"Uni Ify!!!" Itu suara Eca. Udah gue bilang kan, kalau orang-orang dirumah ini hobinya teriak. Gak bisa nyantai kalau manggil tuh. Heran!

"Apo[1] sih?" Gadis kecil itu membuka pintu kamar gue bersama Shello dan Afif. Pasti deh minta oleh-oleh.

"Oleh-oleh buat kami mana?" Yak, udah ketebak. Dasar bocah! Gue melirik tas tentengan yang ada di atas meja belajar. Mata mereka berbinar dan segera mengambil tas tersebut.

Gue mendengus malas lalu melanjutkan tidur yang sempat tertunda.

"Un, gak boleh tidur sore-sore. Nanti sakit jiwa loh!" Kata Afif. Gue membuka mata dan menatapnya tajam. Dia malah meringis lucu sembari memakan coklat yang sering gue bawa dari Padang jika pulang kampung.

As Possible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang