39

343 45 36
                                    

Ify's side ya gaes..

🌈🌈🌈

Pusing yang gue rasakan semakin terasa, gue mulai sedikit sadar dan mencoba untuk berpura-pura tertidur saja setelah tau kelakuan Keenan. Obat yang dia bius kan kepada gue ternyata efeknya lumayan bikin sesak napas.

"Kalaupun dengan cara kotor untuk bisa bersama kamu, akan aku lakukan, Fy. Karena kamu harus bersama ku. Bukan dengan yang lain!" Miris mendengar ucapan Keenan tersebut. Dia begitu terobsesi kepada gue. Apakah kehadiran gue membuat dia menjadi gila?

"Aku gak pernah rela ada orang lain yang menjadi pendamping kamu, sekalipun dia Rio yang profesinya seorang polisi, pejabat atau siapapun. Kamu hanya milik ku, sayang!" Gue merasakan usapan lembut Keenan jatuh ke kening dan merambat ke pipi. Tangannya terasa basah dan dingin oleh keringat.

Gue gak bisa seperti ini. Gue harus lari dan menjauh dari Keenan. Karena dia sekarang sudah menjadi toxic. Gue takut, tapi gue gak tau harus apa.

Semoga saja ada sebuah keajaiban Tuhan yang datang. Dan untuk saat ini gue hanya perlu berpura-pura pingsan seperti keadaan sebelum nya.

Mobil berhenti perlahan, gue ingin mengintip tapi takut ketahuan. Walhasil gue hanya bisa menahan diri. Terdengar suara berisik dari luar ketika Keenan membuka kaca mobil.

"Selamat siang, Bapak."

"Siang, Pak! Ada apa ya ini?"

"Kita sedang mengadakan razia gabungan seluruh kota. Mohon di keluarkan semua surat-surat kendaraan nya, Pak."

Oh...ternyata ada razia. Lagi, gue mendengar Keenan berdecak tak suka.

"Itu istrinya kenapa, Pak?" tanya pak polisi itu. Anjirlah, gue disangka istri Keenan. Gak banget deh!

"Dia ketiduran, Pak. Maklum, kecapean pulang sekolah." jawab Keenan. Kampret, gue di bius anjing!

"Sudah ada surat-surat nya, Pak?"

"STNK saya ketinggalan, Pak. Cuma bawa SIM aja." Mampus loh.

"Mari keluar dulu, Pak. Kita proses sebentar di pos!"

"Gak bisa bayar langsung, Pak? Saya buru-buru soalnya."

"Kita gak menerima suap. Silahkan keluar, Pak!"

Setelah Keenan keluar, gue mengintip perlahan. Dia mengikuti polisi tersebut. Banyak yang ditilang ternyata dan sekarang gue masih ada di daerah Simpang Benteng. Keenan mau bawa gue kemana sih!

Dengan cepat gue membuka pintu, tapi sayang gue malah mencelakai orang lain.

Lelaki itu terjatuh saat pintu mobil terbuka.

"Astaga! Maaf Pak!" Polisi yang terjatuh itu pun menoleh dan kami sama-sama terkejut.

"Sion/Ify!" Gue langsung menarik Sion menjauh dari mobil Keenan. Untunglah lelaki itu masih berurusan di pos.

"Sorry, Yon! Sorry banget! Bahu lo gapapa kan?" Gue menelisik dirinya dengan pandangan khawatir. Iyalah, ntar anak orang luka dalam kan bahaya.

As Possible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang