33

301 46 54
                                    

Rio's side ya gaes...

🌈🌈🌈

Sebuah undangan gue dapatkan dari pihak Kapolres Payakumbuh. Undangan untuk menghadiri acara sosialisasi yang mereka akan adakan minggu depan. Hah, sudah lama gue gak mengunjungi Kota Biru itu. Banyak kenangan disana, termasuk seorang gadis yang masih gue puja.

Gue mendial nomor Sion untuk mengabarinya bahwa gue akan kesana,

"Hallo Rio!"

"Hallo Bro! Lo dimana?"

"Di kantor lah. Eh iya, undangan udah dapat kan?" tanya nya

"Udah kok. Minggu depan gue berangkat--,"

"Mau gue jemput gak?"

"Gak perlu lah. Gue bisa sendiri." Ada jeda yang membentang sejenak diantara kami.

"Sifyah di Payakumbuh." kata Sion kemudian. Punggung yang tadinya gue sandarkan di kursi berubah menjadi tegak. Nama gadis itu kembali memenuhi ruang sensitif gue.

"Lo gak tau?"

"Buat apa gue harus tau?"

"Cish! Sok sok an buat apa. Gue yakin 99,9% apa yang gue pikirkan gak akan meleset pas lo tau info ini."

"Emang apa yang lo pikirkan."

"Lo masih rindu Sifyah, lo masih mau ketemu dia. And then asal lo tau, tempat kita ngadain sosialisasi adalah di sekolah Sifyah."

"Sekolah Sifyah maksud lo apa?" tanya gue bingung, siapa sangka jantung gue semakin bertalu menunggu jawaban Sion.

"Hah, gini nih manusia kegedean gengsi gak mau cari tau--,"

"Gak usah bacot! Buruan jawab!" Sion malah terkekeh keras di ujung sana.

"Sion--,"

"Oke oke! Ehm...Sifyah udah balik ke Payakumbuh setelah dia lulus S2 di Bandung. Sekarang dia ngajar di SMA 1, lebih tepatnya dia menjabat jadi wakil kepala sekolah bidang humas." jelas Sion santai. Gue tersenyum mendengar informasi tersebut.

"Hoi! Diem lo ya! Pasti seneng dapat info ini." Gantian gue yang terkekeh keras.

"You know me so well, Beb!"

"Anjing, jijik! Gue masih suka Angel, tolonglah!" balasnya berlebihan. Gue mendengus kesal. Dibecandain doang loh.

"Lo tau darimana dia ngajar disana?"

"Bulan kemarin gue ketemu sama dia di kantor. Dia mau memperpanjang SIM. Ya udah ngobrol bentar deh."

"Lo cuma dapat info segitu?" Cukup heran dengan kedok 'ngobrol bentar' versi Sion itu mustahil menghasilkan info hanya sampai disana.

"Lo kalau mau tau versi lengkapnya. Ya udah buruan ke sini. Pindah dinas aja kenapa!" katanya mengusulkan. Mau sih pindah dinas, tapi gue belum mau. Masih enak disini. Belum ada yang bisa membuat gue pindah secara hati. Gue gak mau nanti kalau tiba-tiba pindah malah terbebani karena berat hati ini menerima.

As Possible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang