35

338 42 70
                                    

Ify's side ya gaes...

🌈🌈🌈

Gue gak pernah menyangka bakalan jadi pusat perhatian akibat adegan yang bikin baper anak-anak sekolah. Iya, kebiasaan Rio yang suka ngelus pelipis gue itu masih belum hilang. Dia melakukan nya di depan kantor yang notabene nya banyak orang. Walhasil gue di gempur dengan pertanyaan khas manusia kepo.

Para siswa yang melihat langsung histeris dan mendadak menjadi fans Rio akibat perlakuan manisnya itu. Gue hanya bisa menggeleng-geleng heran ketika mendapatkan pertanyaan absurd dari mereka,

"Ibu, itu siapa Ibu? Pak polisinya ganteng banget, pacar Ibu ya?" Hancur sudah privasi gue kalau begitu. Hiks.

Tak ingin menanggapi lebih, gue cuma menebar senyum tipis dan masuk ke kantor. Tak hanya sampai disana, guru-guru yang mungkin melihat cuplikan manis itu juga menanyakan siapa Rio.

Siang setelah sholat dzuhur kepala sekolah sudah kembali ke sekolah. Gue langsung menemui beliau untuk mengatakan acara sosialisasi yang akan diadakan lusa. Semoga bisa tembus deh.

Gue mengetuk pintu ruangannya dan beliau tersenyum menyuruh gue masuk.

"Maaf Pak, tadi orang polres datang ke sini dan ngasih surat izin untuk sosialisasi lalu lintas." Bertepatan dengan itu beliau juga melihat map yang sudah berisi surat tersebut.

"Oh iya ya, saya tadi juga di hubungi oleh pihak kapolres secara langsung waktu jalan ke dinas. Mereka bilang apa aja, Fy?" Kalau udah dihubungi kenapa nggak langsung di oke-in aja sih? Ribet deh.

"Cuma menjelaskan inti tujuan sosialisasi aja sih, Pak. Terus saya bilang tunggu acc dari kepala sekolah baru nanti di hubungi kembali." Pak Jaminto mengangguk paham.

"Ya udah, jalan aja. Tapi lusa saya gak bisa ikut acara tersebut. Saya harus ke Kalimantan untuk seminar."

Sibuk banget ya.

"Nanti kamu aja yang tolong berikan kata sambutan, ya!"

"Loh kenapa gak waka kurikulum aja, Pak?"

"Gak bisa juga. Pak Darmo sedang ke Bandung. Minggu depan baru balik, ingat?" Ah, iya. Kenapa pada sibuk semua sih?

"Ehm...ya udah deh Pak."

"Bagus kalau begitu. Kamu bisa hubungi pihak polres setelah ini, katakan waktu sosialisasi nya dari jam 8 sampai setengah 10." Gue mengangguk patuh dan beranjak keluar.

Karena ada nomor telepon yang ditinggal kan disurat, akhirnya gue pun menghubungi nomor tersebut.

"Hallo selamat siang!" Sebuah suara berat tidak begitu asing mampir ke telinga gue.

"Hallo selamat siang, Pak Sion." Lelaki itu terbahak diseberang sana.

"Ibu Sifyah, kenapa? Mau tanya Rio ya?" Gue memutar bola mata, kesal karena Sion terlalu nyinyir.

"Enggak! Gue cuma mau ngabarin untuk acara sosialisasi lusa udah bisa. Kalian boleh sosialisasi dari jam 8 sampai jam setengah 10." Sesuai dengan perintah kepala sekolah gue menjelaskan kepada Sion.

"Oke deh. Thank's Ibu Sifyah."

"Iya sama-sama."

As Possible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang