34

331 39 28
                                    

Dengerin mulmed nya ya, biar feel dikit. Hehe ✌😁

-----

Rio's side ya gaes..

🌈🌈🌈




Setelah memesan menu makan malam, kami menunggu waitress mengantarkan ke meja. Lebih tepatnya gue menunggu Sifyah bercerita tentang pernikahannya yang batal itu. Jujur saja gue terkejut. Lantaran akhir tahun lalu gue bertemu dengan Keenan di Medan dan dia mengatakan, mereka sudah hampir selesai dalam mengurus persiapan pernikahan.

"Jadi?" pancing gue. Sifyah terlihat menghela nafas berat. Sepertinya dia masih terpukul.

"Aku batal nikah karena aku yang membatalkan, Yo. Karena...karena Keenan bohongin aku selama ini." Gue mencoba menyimak penjelasan nya tanpa mau memotong.

"Dia bohong dengan status yang dia punya, Yo. Ternyata dia udah menikah 6 tahun lalu. Istrinya ada di Medan dan di Padang." Gue terkejut bukan main mendengar fakta tersebut, ingin menyangkal tapi Ify mengangguk pasti.

"Istri pertamanya di Padang. Mereka udah punya anak dan sekarang istrinya itu baru aja keguguran." Lalu Sifyah menghela nafas berat. Praktis, gue menggenggam jemari untuk memberikan energi positif.

"Aku ketemu dia tahun lalu itu juga karena gak di sengaja. Aku mau penelitian di Payakumbuh dan menginap semalam di rumah ku yang di Padang. Terus, waktu itu aku lihat dia di daerah Jati Baru. Awalnya aku gak yakin tapi pas aku pergi daerah Pasar Raya karena mau beli sesuatu, ternyata itu emang dia, dia ke sana. Via juga lihat Keenan bareng sama perempuan dan anak yang dia gendong. Aku gak tau harus ngomong apa lantaran aku udah meledak duluan. Hah--," Ify terkekeh hambar. Gue semakin menguatkan genggaman di tangannya. Beruntung gadis itu juga membalas perlakuan gue.

"It's hard for you to talk bout this?" Dia menggeleng cepat.

"Biarkan aku melepas sesak, Yo." Liriknya pelan. Gue langsung menukar posisi dengan duduk di sampingnya. Mendekap nya dari samping dan mengusap lembut punggungnya yang rapuh.

"Setelah itu, aku minta mereka datang kerumah untuk menjelaskan. Mereka datang, Keenan dan perempuan itu. Keenan menjelaskan kalau keluarga nya ingin penerus lelaki. Tapi sayang, anak pertama mereka perempuan. Di tahun yang sama mereka menikah dan akan punya bayi, Keenan pergi Medan untuk melanjutkan pendidikan profesi gurunya. Saat disana dia malah mengalami kecelakaan dan menghilangkan nyawa orang lain. Dia menabrak mobil yang berisi sepasang kekasih, lelaki yang ditabrak nya itu meninggal. Sedangkan yang perempuan selamat--,"

Cerita Sifyah mengingatkan gue akan kecelakaan yang dialami oleh Abrar. Dia juga kecelakaan bersama sang kekasih. Tapi sampai sekarang kekasihnya itu tidak tau dimana keberadaannya.

"Perempuan itu selamat dan ada anak yang di kandungnya. Keenan bilang dia juga terpaksa menikahi perempuan itu demi menutupi aib keluarga sang perempuan. Karena dia hamil diluar nikah."

"Kasus kecelakaan itu gak pernah terendus karena Keenan menyembunyikan barang bukti mobil dia, Yo." lanjutnya.

"Aku merasa seperti perempuan bodoh yang gak tau apapun tentang dia selama kami mengikat hubungan. Aku gak tau kehidupan pribadinya, sampai-sampai aku disudutkan oleh keluarga ku sendiri. Aku gak kuat terus mendapat hinaan dan hujatan mereka--," Sifyah menangis di dalam dekapan gue. Dia begitu lemah akibat masalah ini. Dia butuh topangan hidup.

Hati gue nyeri melihat Sifyah tak berdaya, gue membalas pelukan yang dia lingkarkan di punggung gue. Bahunya bergerak naik turun dengan suara teredam di dada gue.

As Possible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang