41

403 41 34
                                    

Duh,, masih ada gak ya yang mau baca cerita ini? 😱😁
Baca author note dibawah 😄 👇

----

Ify's side ya gaes..

🌈🌈🌈

Setelah dinyatakan sebagai tersangka tetap dan dijatuhi hukuman selama 10 tahun penjara, Keenan akhirnya mendekam dibalik hotel prodeo. Gue bisa bernapas lega begitu juga dengan keluarga.

Setelah seminggu merasa aman dan tentram, gue mendapatkan email dari pihak kampus bahwa gue diterima sebagai tenaga pendidik di sana. Alhamdulillah.

Disinilah gue berada, di Riau. Dirumah gue tentunya. Kenapa bisa? Ya bisa dong. Ketika Rio mengatakan akan pergi ke riau untuk bertemu dengan Papa dan Mama, keesokan harinya gue meminta dia memundurkan jadwal. Untunglah Rio bersedia dan seminggu berlalu kami pun berangkat ke tanah Melayu itu.

"Rio mana, Fy?" tanya Papa. Kami baru tiba pukul empat sore dan sekarang sudah pukul setengah enam. Waktu sangat cepat berlalu ya.

"Tadi di kamar, Pa. Mau aku panggilin?" Kemudian Papa mengangguk singkat. Sepertinya Papa juga tidak ingin berlama-lama membiarkan anak bujang orang tinggal disini.

Dengan segera gue beranjak menuju kamar tamu memanggil Rio. Pintu terbuka dan wajah lelah itu menaungi pandangan gue.

"Papa manggil kamu, buruan ya!"

"Iya, bentar." Rio masuk kembali untuk merapikan penampilannya yang sedikit lusuh.

Setelahnya dia bergabung di ruang tamu bersama mama dan Papa.

"Gimana istirahatnya? Cukup Rio?" Gue sedikit kesal sama Papa sebenarnya, terlalu menyindir sekali. Seolah-olah Papa mau Rio lekas pergi saja. Kan aku gak suka, Pa.

"Alhamdulillah, lumayan cukup Om." Jawab Rio lugas.

Gue melirik Papa yang sama lugas nya dengan Rio. Beliau seperti mengeraskan wajah demi wibawa nya terjaga.

"Jadi, kamu jauh-jauh ke sini untuk mengantarkan Ify saja?" Tuh kan! Papa to the point banget. Gak ada basa basi nya.

"Iya Om! Dan lagi, saya ingin melamar Ify secara langsung kepada Om." kata Rio. Gue melihat alis Papa bertaut tajam, sementara Mama hanya diam mendengar kan.

"Apa latar belakang keluarga kamu sampai kamu yakin akan diterima sebagai anak menantu disini? Punya apa kamu untuk membahagiakan anak saya?" Ya Allah, Papa. Kok begini sih?

Rio malah tersenyum kecil dan menjawab pertanyaan dari Papa, "Saya dari keluarga yatim, Papa saya sudah meninggal. Saya hanya punya ibu sekarang. Keluarga saya dari pihak ibu semuanya beragama Protestan, sedangkan dari keluarga Papa saya ada yang Muslim dan Protestan. Saya hidup di lingkungan keyakinan yang berbeda tapi gak masalah buat saya, Om. Saya mencintai semua keluarga saya meskipun kami ada yang berbeda jalan. Termasuk Mama saya."

"Apa yang saya punya untuk membahagiakan Ify, adalah saya punya pekerjaan yang mapan, gak cuma seorang polisi tapi saya juga punya outlet makanan dan pakaian di Medan."

Wowow, gue baru tau kalau Rio punya usaha distro dan kuliner. Selama ini gue tau dia cuma seorang polisi. Bravo!

"Kamu...sudah berapa lama kenal dengan Ify?"

As Possible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang