15

288 27 22
                                    

Jangan lupa dengerin mulmed nya ya 😃

Ify's side ya gaes..

🌈🌈🌈

Keesokan harinya, hari senin gue mau ke kampus. Via udah berada di rumah gue sejak jam 8 tadi. Gue mau ketemu dosen pembimbing untuk bimbingan hasil penelitian. Sedangkan Via ingin mencari referensi penelitiannya.

"Pulang nanti lo gimana, Beb?" tanya Via saat kami sudah dijalan.

"Gampang, temen gue di kampus ada. Gue nebeng aja."

"Pak Keenan gak jadi ke sini?" Gue mengedikan bahu tak acuh. Karena dia gak ada ngabarin gue.

"Gak tau, gak dapat kabar." Jawab gue sekenanya.

"Gak ditanyain?"

"Enggak lah, males. Kalau dia mau kesini ya udah pasti dikabarinnya" Kemudian Via mengangguk paham. Kami sampai di Fakultas MIPA terlebih dahulu, jelas karena dia mengantarkan gue.

Setelah itu barulah Via pergi ke fakultas ilmu sosial.

Gue melangkah ke gedung perpustakaan jurusan, disana banyak manusia yang sedang mencari referensi, tidak hanya itu. Menggibah juga banyak.

"Oi Bu guru!" Suara seseorang menginterupsi gue.

"Hai Shilla!" Kami berpelukan erat, menyalurkan rindu karena sudah lama tidak berjumpa selama hampir lima bulan.

"Apa kabar lo?" Tanya nya. Shilla ini temen satu jurusan gue, tapi dia prodi kimia non kependidikan atau lebih disingkat jadi Kimia  NK. Dia juga partner gibah gue disini.

"Baik alhamdulillah.  Lo apa kabar? Gimana penelitian?"

"Lancar, doakan gue besok ujian ya" katanya sedikit harap-harap cemas.

Gue menepuk pundaknya dengan bangga. Shilla memang sudah menjadwalkan akan ujian dan wisuda tak lama lagi.

"Aamiin. Sukses buat besok ya! Gue mau cari Pak Amron dulu diatas."

"Ah ya, baru aja ak Amron naik. Cepet susul gih!" Gue mengangguk cepat dan naik ke lantai 3, dimana ruangan khusus Pak Amron berada.

Sesampainya diruangan Pak Amron, gue melihat beliau yang sedang duduk santai dengan ponsel yang ada di genggamannya.

Setelah mengetuk pintu dan disuruh masuk, barulah gue bisa berhadapan langsung dengannya.

"Apa kabar Sifyah? Sudah selesai penelitiannya?"

"Alhamdulillah, sudah Pak. Kedatangan saya kesini untuk memberikan bab 4 dan 5 ke bapak"

Pak Amron menerima skripsi gue, beliau melihat sekilas dan mengangguk seadanya, "Saya baca dulu ya! Besok kamu boleh kesini lagi"

"Baik Pak, kalau begitu saya permisi dulu"

"Silahkan Sifyah!"

Gue pun keluar dari ruangan Pak Amron dengan hati yang sedikit ringan. Tapi tiba-tiba ponsel gue berdering panjang. Lekas gue mengambil benda pipih tersebut, ternyata nama Keenan muncul disana.

As Possible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang