Chapter 16 : Posesifnya Farel & Rey

2.1K 210 259
                                    


Hai^^
Jangan lupa tinggalkan jejak!


'Jangan biarkan ketakutan menjadi penghalang untuk melangkah lebih maju, lawan ketakutan itu sampai ketakutan takut dengan keberanianmu.'-Farel Prasetyo Anggara-

Happy Reading🌻





°ZONA NYAMAN°


"REINA! DARI MANA? KENAPA BARU PULANG?" tanya Farel dan Rey bersamaan. Mereka tampak sangat kompak.

Rey dan Farel langsung berdiri saat mengetahui Reina pulang. Kedua lelaki itu mendekati Reina yang sedang menggigit bibir bawahnya — dia takut.

"Reina! Lo darimana?" tanya Rey sambil mengangkat dagunya saat berbicara.

"Anu — Reina dari rumah Anita, nah iya Reina abis dari rumah Anita, bang. Eh, Farel kok ada disini? Udah selesai ngerjain tugasnya?" Tanya Reina yang berusaha mengalihkan pembicaraan.

Namun rupanya, kedua lelaki itu masih ingin membahas pertanyaan yang mereka lontarkan, mereka berdua masih menatap Reina tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun seakan ingin memakan gadis itu.

Ribet juga ya punya abang sama pacar yang posesif kaya gini, maen bentaran dikhawatirin, gumam Reina dalam hati, namun dia berusaha untuk bersabar.

Melihat itu, Reina nyingir kuda. "Heum ya udah deh, Reina mau mandi dulu, ya. Dah bau!" Reina hendak pergi dari hadapan kedua lelaki yang sedang menatapnya dengan tatapan horor, namun kedua tangannya dicekal oleh kedua lelaki itu. Sungguh astaghfirullah bagi Reina.

Rey dan Farel memang kompak jika sudah membahas soal Reina. Apalagi sekarang terbukti jelas bahwa gadis itu sedang berbohong.

"Gue tau lo bohong Rein! Jujur sama gue, lo abis dari mana?" Tanya Rey, namun Reina masih diam  dengan wajahnya yang seakan memikirkan jawaban yang akan dia jawab, dia binggung harus menjawab apa.

"Kamu izin ke bi Ana mau ketemu sama aku dan barusan bilang pergi sama Anita? Semua teman-teman kamu udah aku sama Bang Rey teleponin dan gak satu orang pun yang bilang kalo lagi sama kamu. Kamu kemana, hm?" tanya Farel dengan sangat intens. Mengungkapkan kebohongan Reina dengan lancar jaya.

"Beli garam ke warung," celetuk Reina tanpa berpikir jawabannya masuk akal atau tidak.

"Bili girim ki wiring!" Rey dan Farel berbicara seperti itu bermaksud mengejek Reina.

"Ih pada ngeselin banget sih!"

"Bohongnya kurang pro, neng!"

"Ya abisnya Reina kan bukan anak kecil! Reina udah gede!"

"Heleh," gumam Farel.

"NYE NYE NYE ...."Ucap Rey.

Farel dan Rey sudah tau batas, kalau mereka sudah mampu menahan amarahnya untuk tidak membentak ataupun bersikap keras pada Reina. Karena kalau sampai iya, gadis itu malah akan menangis ketakutan dan berujung minta dibelikan ice cream stroberi, cake stroberi, dan apapun yang berbau stroberi, jelas Farel dan Rey tidak mau, malas! Apalagi ini sudah malam.

"Rein, kita tanya sama lo kaya gini. Karena kita khawatir sama lo. Sekarang lo harus jawab jujur, bilang sama gue dan Farel lo pergi kemana?" Tanya Rey juga berusaha sabar menghadapi adiknya yang super menyebalkan.

Reina menatap wajah Farel dan Rey secara bergantian. Dia tersenyum.

"Ke Pluto!"

"Ngeselin ya lo! Pergi kemana???"

Zona Nyaman [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang