Chapter 3 : Hari Memalukan

3.7K 497 501
                                    


"Malu itu sebagian dari iman.
Tapi kalo malu-maluin itu
sebagian dari apa?" Rey Kamil


HAPPY READING!🌷

• • •

03. Hari Memalukan

Saat ini Farel sedang bersama teman kampusnya, mengerjakan tugas di sebuah restoran di dekat fakultasnya.

Farel sudah akrab dengan teman kampusnya. Tetap sama seperti dulu, banyak sekali kaum hawa yang mengejarnya. Bahkan banyak sekali yang mengirim chat di aplikasi instagramnya. Bahkan saat Farel meng-upload foto dirinya, hampir semua kaum hawa-lah yang mengomentari foto Farel.

Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa Farel sangat berparas tampan, belum lagi dia pintar, tinggi, dan calon dokter - membuat para gadis mengejar dan berharap bisa mendapatkan hati Farel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa Farel sangat berparas tampan, belum lagi dia pintar, tinggi, dan calon dokter - membuat para gadis mengejar dan berharap bisa mendapatkan hati Farel.

Mereka memang tahu bahwa Farel sudah memiliki pacar, akan tetapi mereka tidak memperdulikan itu.

"Rel, gilak postingan lo banjir banget pujian dari cewek-cewek." Ucap Bara.

"Maklum, postingan orang ganteng. Eh tapi, cewek lo gak ngamuk, Rel? Pas tau komenan lo banyak dari cewek-cewek?" Tanya Genta dengan kepo.

Farel yang masih berkutit dengan laptop, dia menjawab dengan santai. "Reina nggak marah, tapi gue selalu inisiatif buat hapus komenan mereka."

"Lah biar apa? Kan Reinanya gak marah?"

"Gue gak mau cewek gue sakit hati."

Jawagan santai dari Farel membuat mereka tertawa." Iya dah memang perfect lo mah, si paling Reina."

"Kalo lo si paling apa?"

"Si paling jomblo!"

Farel dan Genta terkekeh, sementara Bara menimpuk Genta dengan dengan buku tebal miliknya.

"Bosen gak sih kalian? Nonton, yuk!" Ajak gadis bernama Hanin yang merupakan teman sekelas Farel. Tidak hanya ada Hanin, akan tetapi ada juga Fira dan Queensya.

Mereka berenam sama-sama masuk jurusan kedokteran, walau stress dengan tugas yang didapat namun mereka tetap santai ketika bersama. Seperti sekarang, Hanin mengajak mereka untuk menonton film, tak bisa dipungkiri mereka memang sudah sangat akrab layaknya seorang sahabat.

"Ayok, kalian gimana?"

"Gue sih setuju aja."

"Gimana Rel lo mau ikut, kan?"

"Ikut kok gue."

"Nah ya udah, kalau gitu ayo berangkat." Mereka pun pergi menuju mall terdekat untuk menonton film Jumanji yang telah disetujui bersama, film yang bertemakan game.

Zona Nyaman [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang