"Makasih untuk segala perhatiannya,
Bang Rey dan Farel. I feel very lucky
to have you in my life." — Reina.
HAPPY READING!☁🌷
• • •
06. Treat Like a Queen
Rey tengah mencari sebuah buku yang sejak tadi tak kunjung bertemu, terakhir dia baca, dia letakkan buku itu di ruang tengah, namun begitu hendak membacanya lagi buku itu tidak ada.
"Ini pasti ulah si tuyul!'' Bukan, bukan tuyul makhluk gaib yang dia maksud, akan tetapi — Reina.
Dengan segera dia mengambil Reina yang tengah duduk di meja makan sembari menompang dagunya di meja makan. "Rein, liat buku serba serbi bisnis punya gue gak? Yang covernya warna hitam itu. Terakhir gue simpen di dalem lemari depan tv, tapi tadi gue liat kagak ada. Lo yang pindahin bukan?"
"Nggak liat malah."
"Masa gak liat sih Rein, kan lo yang biasa beresin lemari itu?"
Reina menggelengkan kepala sembari menatap Rey dengan resah. "Gak ih." Balasnya yang saat ini memang sedang badmood lantaran — dia sedang menstruasi hari pertama.
Perutnya sakit, badannya pegal-pegal, lalu suasana hatinya tidak baik-baik saja. Lihatlah, betapa menderitanya Reina saat ini.
"Rein, yang bener kalo gue nanya! Gue mau ngerjain tugas."
Dug!
Reina memukul meja. "Gak usah mancing, aku lagi gak mood, abang!"Rey tersentak kaget melihat Reina yang tiba-tiba ngamuk, dengan jahilnya dia tertawa. "Pasti nih lagi pms, iya kan?"
"Iya! Jadi gak usah mancing aku buat marah."
"Jeh siapa yang mancing, gue nanya buku doang." Sahut Rey.
Reina berdecak. "Bang Rey ngeselin! Abang gak tau aja badan aku sakit semua, ditambah perut juga sakit. Ini abang malah mancing aku marah? Jahat!" Reina bangun dari duduknya, kemudian dia melangkahkan kaki menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
"Eh, Rein! Perut lo sakit?" Tanya Rey memastikan.
"Nggak mau jawab." Sahut Reina yang langsung masuk ke dalam kamarnya.
Rey teringat sesuatu, bukunya — "Anjir lupa! Kayanya tuh buku ada di kamar gue deh!" Rey langsung masuk ke dalam kamarnya untuk memastikan buku yang tengah dia cari.
Benar dugaannya, buku itu ada di kamarnya, lantas dia langsung mengerjakan tugas kuliahnya dengan bersungguh-sungguh.
TOK TOK TOK!!!
Suara ketukan pintu, berhubung Rey mager untuk membukanya dia pun meminta tolong pada Bi Ana untuk membukakan pintu.
"Oalah denn .. Dikira siapa yang datang sampai ketuk pintu gitu, masuk aja atuh, den." Ucap Bi Ana setelah mengetahui bahwa yang datang adalah Farel.
Farel terkekeh. "Lagi pengen ngetuk pintu dulu, bi. Bosen nyelonong masuk terus," sahutnya tak lupa dia mencium punggung tangan wanita paruh baya di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman [Completed]✔
Roman pour AdolescentsAkhir dari terjebak friend zone biasanya apa? Bertepuk sebelah tangan berakhir saling melupakan? Tapi kok Farel dan Reina bisa bersatu? Setelah bersahabat bertahun-tahun bahkan dari kecil, Farel menyadari bahwa kehadiran Reina dalam hidupnya adalah...