"Namanya Farel Prasetyo Anggara.
selain ganteng, perhatian, dan sabardia juga cowokku. Sekian." — Reina
HAPPY READING!☁🌷
• • • •
05. Dia Cowokku!Saat ini Farel dan Reina tengah berada di sebuah mall, Farel menemani gadis itu membeli baju, katanya Rey memberinya banyak uang untuk keperluannya --- uang ini dari hasil perusahaan almarhum ayahnya yang ada di Bandung yang kini diurus oleh Om Firman --- Omnya Rey dan Reina sekaligus orang kepercayaan mendiang kedua orang tua mereka. Namun sesekali Rey pun kesana, untuk belajar dan melihat proses perkembangan perusahaan yang telah ayahnya wasiatkan untuk Rey dan Reina, kelak.
1 bulan sekali Rey selalu memberikan uang lebih pada Reina, membiarkan adik tersayangnya itu bersenang-senang dengan uang yang dia berikan. Tidak berharap banyak, Rey hanya ingin adiknya bisa bahagia seperti remaja biasanya yang kerap bersenang-senang membeli aksesoris , pakaian, bahkan skincare — dan apa pun yang dia mau.
"Farel, abang baik banget ya tiap hari ngasih duit, tiap bulan juga ngasih. Anehnya kalau tiap bulan dia malah titipin uangnya di kamu." Ucap Reina karena benar adanya, Rey menitipkan uang untuknya lewat Farel.
"Kamu mau tau karena apa?" Tanya Farel, Reina mengangguk dengan lugu.
"Karena takut hilang, kamu kan tau sendiri kamu gak bisa simpen uang, uang kemaren perihal di dompet gak ada juga itu bukan habis, kan. Tapi hilang," ucap Farel secara tersirat dia mengatakan bahwa Reina — sangat ceroboh.
"Kayanya sih iya hilang, tapi kan aku itu bisa simpen uang, lagian aku bukan anak kecil. Bang Rey dan kamu tuh selalu bersikap seakan aku itu anak kecil."
"Iya kamu bukan anak kecil, lagian siapa yang bilang gitu coba." Farel terkekeh. "Dimata kita berdua, kamu tuh kaya masih kecil tau gak."
Reina menatap Farel dengan lekat. "Kalau dimata kamu aku anak kecil, kenapa kamu mau pacaran sama anak kecil?"
Gemas dengan pertanyaan Reina, Farel menggerakkan tangannya untuk mencubit pipi Reina. "Karena sayang, kalau gak sayang mana mungkin mau."
Reina tertawa sembari memegang permen yang tengah dia makan. "Sayangnya segimana?"
Farel menggerakkan bahu dengan senyum smirk yang ditampakkannya. "Nggak tau." Balasnya yang langsung berjalan lebih dulu meninggalkan Reina yang ada dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman [Completed]✔
Ficção AdolescenteAkhir dari terjebak friend zone biasanya apa? Bertepuk sebelah tangan berakhir saling melupakan? Tapi kok Farel dan Reina bisa bersatu? Setelah bersahabat bertahun-tahun bahkan dari kecil, Farel menyadari bahwa kehadiran Reina dalam hidupnya adalah...