Chapter 44 : Jangan Pergi, Reina

1.6K 153 143
                                    


"Kalau aku gak selamat, itu artinya Tuhan lebih sayang sama aku. Kalian jangan sedih, ya." — Reina Agnesia Kamila.

Happy Reading🌻


°ZONA NYAMAN°


Isakan tangis terus terdengar, dari para gadis yang kini telah dihantui rasa bersalah yang begitu amat besar.

Tenggelamnya Reina — yang sampai kini belum juga ditemukan membuat orang-orang terdekatnya kini diambang kepanikan. Mereka semua sudah berada disini sekarang.

Para gadis itu tak mau gegabah, mereka tidak memakai pelampung sewaktu menaiki jet ski yang dilaju, itulah kebodohan dan kelalaian yang juga mereka lakukan padahal pemandu jet ski sudah mewanti-wanti untuk mereka menggunakan itu, namun nihil tak seorang pun mendengar, hingga musibah ini terjadi.

Masih dalam tahap pencarian, Rey dan Farel sudah tidak karuan, mereka datang terlambat hingga kini kedua lelaki itu hanya bisa menunggu kabar dari pihak keamanan disana yang sedang mencari Reina.

"Gimana nasib adik gue ...." Rey terus bergumam dengan lirih, menatap penuh harap kelautan yang kini di depannya.

"Coba ceritain gimana awal kejadiannya?" Tanya Farel, yang sampai detik ini dia masih binggung mengapa semua ini bisa terjadi.


Sambil menangis, Lisa menjelaskan semua yang terjadi, membuat Farel menjambak rambutnya, Rey berdecak panik, dan Alatas tampak cemas. Tak karuan.

"Kalian harusnya sadar, kalian itu cewek! Jangan so jagoan sampai-sampai naik jet ski gak mau dipandu!" Bentak Farel, yang tampak emosi.

"Firasat gue bener, kalian semua bohong. Kalian pergi kesini tanpa pamit!" Dan Rey, mulai marah.

"Hiks ... Maaf, Bang Rey, maaf Farel ... Ini semua ulah kami ...."

Hanya terdengar suara isak tangis gadis itu. Arga berusaha menenangkan. "Udah Rel, lo yang tenang!"

"Tenang kata lo? Gimana gue bisa tenang! Sementara orang yang gue sayang hilang dilautan! Reina gak bisa berenang! Dan lo suruh gue tenang? Lo waras?" Rasa khawatir dan emosi itu membuat Farel berbicara seperti ini.

Tiba-tiba tim pemandu jet ski menghampiri mereka.  "Pa, gimana? Adik saya sudah ditemukan?" tanya Rey dengan panik.

"Mohon maaf, kami belum berhasil menemukan. Maksud saya kesini adalah untuk mengajak beberapa dari kalian ikut mencari," balas lelaki paruh baya itu.

Semuanya tampak kecewa dengan ucapan bapak itu, perkataan bapak itu diluar harapan mereka.

Hingga pada akhirnya yang ikut mencari sudah menaiki kapal laut yang sudah tim sar sediakan, disana sudah ada beberapa tim, termasuk ada tim medis juga. Mereka berlayar secepat mungkin, untuk segera sampai di tengah lautan sesuai arahan dari Silla. Hingga saat sudah merasa sampai dititik dimana Reina tenggelam, Silla memberitahu agar kapal yang ditumpangi itu berhenti. Beberapa tim sar, termasuk Farel, Rey, Alatas, dan Sandi ikut berenang dengan beberapa alat renang yang terpasang pada tubuhnya.

Farel — tak henti melafadzkan doa, berharap Reina segera dipertemukan. Karena sangat bahaya jika seseorang tenggelam dalam waktu yang lama.

"GUE BERHASIL NEMUIN REINA!" Teriak Alatas dikala dirinya yang sudah mengais tubuh Reina dalam kondisi renang.

Zona Nyaman [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang