Hai^^
Jangan lupa tinggalkan jejak!'Tidak semua yang kita harapkan untuk terwujud bisa selamanya kita miliki.' — Rey.
Happy Reading🌻
•
•
•
°ZONA NYAMAN°
Beberapa hari kemudian ...Walau waktu terus berjalan namun nampaknya tidak merubah sikap antara Farel dan Alatas, meskipun satu rumah. Tetapi, keduanya tidak pernah bertegur sapa, kalaupun iya itupun hanya sekedar berdebat kecil masalah makanan, masalah menonton tv, masalah bermain PS, bahkan masalah kamar mandi pun mereka berdua selalu bertengkar dan berdebat.
Hari ini mereka semua hendak sarapan. Tentu saja yang memasak adalah Reina dan Bi Ana, setelah semua masakan matang, Reina dan Bi Ana langsung menyimpannya di atas meja dihadapan semuanya.
"Taaadaaaa masakan dari Chef Reina dan Bi Ana sudah matang, silahkan dinikmati tuan-tuan terhormat!" Ujar Reina sambil tersenyum sambil mengayunkan telapak tangan kanannya seakan mempersilahkan.
Membuat ketiga lelaki tampan itu terkekeh melihat tingkah Reina. Gadis itu mencepol asal rambutnya, semakin terlihat imut. Reina dan Bi Ana pun ikut duduk bersama mereka.
Langsung saja semuanya menyantap makanan itu, suasana hening hanya ada suara dentingan sendok yang berasal dari mereka.
"Oh iya, lampu kamar Reina mati tau, nanti tolong pasangin yang baru, ya. Pokoknya nanti malam harus udah nyala soalnya di kamar atas kalo gelap tuh serem," pinta Reina membuat semuanya menoleh ke arah gadis yang sedang mengunyah makanan.
"Iya nanti abang pasangin," sahut Rey.
Namun —
"Biar gue aja bang yang pasangin!" Farel dan Alatas berucap dengan sangat kompak seakan mereka berdua sudah berjanjian. Boro-boro janjian, akur aja enggak.
Seketika itu juga Reina menatap ke arah dua lelaki yang terus berseteru — kedua lelaki itu sedang menatap satu sama lain.
"Nanti biar gue yang pasangin," ujar Alatas dengan cepat sambil menatap Farrl.
"Apaan, sama gue aja," sahut Farel tak mau kalah.
"Lo sama gue aja tinggian gue, gak usah lah, nanti gak nyampe!" Ujar Alatas malah mengejek Farel.
"Weh anjir!"
Brak!
Farel berdiri. "Berdiri loh! Sini ukur tinggi! Enak aja lo bilang gue lebih pendek dari lo!" Lanjut Farel dengan menghentakkan ucapannya.
Alatas berdiri mereka pun mulai membedakan tingginya.
Bi Ana membisikkan sesuatu yang kebetulan dia duduk di samping Reina. "Non, lihat deh direbutin dua cogan gini, ya ampun enak banget jadi Non Reina!"
"Bibi ih gak gitu," sahut Reina. Dia pun kembali menatap Farel dan Alatas yang semakin memperdebatkan tingginya yang sudah jelas tinggi mereka itu sama.
Reina berdecak dan Rey hanya menggelengkan kepalanya, mereka berdua lelah memisahkan Farel dan Alatas yang hampir tiap hari berdebat, walau hanya masalah sepele.
"Kan! Gue tinggi!"
"Dih sama woi! Tingginya kita sama!"
Mereka berdebat masih berdiri, sangat berdosa ribut di depan makanan. Wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman [Completed]✔
Ficção AdolescenteAkhir dari terjebak friend zone biasanya apa? Bertepuk sebelah tangan berakhir saling melupakan? Tapi kok Farel dan Reina bisa bersatu? Setelah bersahabat bertahun-tahun bahkan dari kecil, Farel menyadari bahwa kehadiran Reina dalam hidupnya adalah...