Chapter 4 : Double Date

3.4K 443 505
                                    


"Jangan jadikan kelemahanmu alasan untuk menyerah. Kamu kuat, asal niat." -Silla Shirenia-


HAPPY READING!☁🌷

• • •

04. Double Date

Setelah mengerjakan kewajibannya sebagai umat islam. Rey dan Reina senantiasa selalu mengerjakan sholat magrib dan isya juya membaca ayat suci Al-Quran secara bersama. Ini rutin mereka lakukan bersama, juga mendoakan almarhum ayah dan bundanya.

Hidup berdua memanglah tak mudah namun apa pun itu Rey dan Reina akan selalu mensyukurinya, dengan satu kunci — saling menguatkan satu sama lain.

Saat ini Reina sedang ganti baju karena Farel mengajaknya jalan sebab malam ini adalah malam minggu.

Farel sudah menunggu di ruang tamu sembari menonton tv, langsung saja Reina menghampiri dengan wajah cemberut.

"Hai!"

"Eh, kamu kenapa? Kenapa cemberut gitu?" Tanya Farel memastikan.

"Farel gak ngerasa ada salah gitu sama Reina?" Tanya Reina, dia benar-benar kesal karena Farel masih saja — TIDAK PEKA.

Farel mengingat-ingat tapi tetap saja dia tak ingat. Apa kesalahannya?

"Gak ada ah, tadi siang aku nonton sama temen aku aja ngabarin kamu, apa kamu marah karena itu? Gak mungkin, kan?" Tanyanya.

"Udahlah lupain aja, kamu emang nggak peka!"

Farel menatap wajah cemberut Reina dengan lekat, bahkan dengan usil dia menatapnya dengan ikut cemberut. "Ada apa, sayang?"

"Coba cerita, biar aku tau letak kesalahan aku dimana."

Reina menatap Farel dengan malas. "Nggak, lupain aja."

Rey datang sambil tertawa terbahak-bahak menghampiri Farel dan Reina. Reina sudah tahu apa alasan Rey tertawa, tentu saja menertawainya.

Tak terima, Reina membulatkan mata lebar menatap abangnya yang super jahil itu. "BANG REY!"

Farel yang tidak tahu apa-apa, dia kebinggungan. "Ada apaan nih?"

Sebelum menjawab Rey masih puas dengan tawaannya. "Gini loh, Rel. Jadi tadi siang si Reina beli ice cream, tapi pas mau bayar dia gak bawa duit, hubungin gue guenya lagi sibuk terus nelepon lo, lo nya gak aktif. Alhasil —"

"Alhasil aku minta ngutang tapi gak dikasih! Berakhir ditolongin sama Pak Ridho! Lihat, gimana memalukannya aku ini, bukan?" Reina melanjutkan ucapan Rey dengan rasa kesal yang dirasanya.

Tingkahnya itu semakin membuat Rey puas tertawa. Ditambah juga Farel, lelaki itu terlihat sedang menahan tawanya.

"Males ah, kalian ngetawain aku!"

"Rein, maaf ya aku tadi nggak pegang handphone karena lowbet. Tapi denger Pak Ridho bantu kamu, aku jadi seneng." Ucap Farel.

Reina kembali menatap Farel dengan kesal, tak bisa menahan rasa kesalnya dia mencubit lengan Farel dengan gemas. "Kamu seneng, aku malu!"

Rey dan Farel kompak berhenti tertawa. "Sebenernya kenapa bisa uang kamu nggak ada?"

Reina menggerakkan kedua bahunya. "Entah, mungkin diambil tuyul."

"Reina, hahaha lucu banget sih kamu!" Farel balik mencubit pipi chubby Reina yang semakin hari semakin berisi, gadis itu mengerucutkan bibirnya menatap Farel dengan tatapan datar.

Zona Nyaman [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang