Chapter 31 : Firasat Buruk

1.2K 127 170
                                    


Hai^^
Jangan lupa tinggalkan jejak!

'Dimana pun kamu berada, aku harap kamu baik-baik saja.' — Reina.



Happy Reading🌻


°ZONA NYAMAN°



Hanin
Jangan lupa ya
Malam ini jam  10

Farel berdesis pelan ketika mengingat malam ini adalah malam dimana ia harus bertemu dengan Hanin, untuk menjadi fotografer dadakan. Lagipula Farel heran, acara keluarganya sangat tidak tau waktu, jika dimulai jam segini lantas acara itu akan selesai jam berapa?

Farel langsung melajukan motornya ke tempat sesuai dengan alamat yang Hanin beri, lelaki itu melanjukan motornya dengan kencang. Tak lama kemudian Farel sampai di sebuah cafe yang bertemakan hitam, sangat aneh. Saat Farel sudah memarkirkan motornya, lelaki itu melihat lihat bagian tempat itu, hingga Farel menyadari bahwa tempat ini adalah — BAR! Tempat paling anti untuk Farel kunjungi.

"Farel! Akhirnya lo datang juga." Hanin memanggil Farel dari pintu bar itu, lalu dia menghampiri dan menarik tangan Farel untuk segera masuk ke dalam.

Saat sampai di dalam Farel kebingungan karena di sana sudah banyak sekali cewek-cewek yang berpakaian ketat dan kurang bahan. Juga banyak pria tua dan muda yang sedang asik berjoget dengan lantunan musik yang menggema di sana, juga ada beberapa lainnya yang sedang minum — dan dari situ perasaan Farel mulai tak enak.

"Lo kenapa ajak gue ke sini, Nin?" Tanya Farel dengan suara yang keras, karena suasana di tempat ini sangat berisik oleh musik.

"Ya lo kan mau fotoin keluarga gue!" Balas Hanin yang juga berteriak

"Lo seriusan? Acara keluarga lo di bar ini? Malem-malem gini?"

"Ya iyalah! Itu keluarga gue!" Hanin menunjuk ke arah segerombol pria dan wanita muda dan tua yang berada disebelah pojok , langsung saja keduanya menghampiri orang-orang yang katanya adalah keluarga Hanin itu.

"Hai tante! Om! Kenalin ini temen aku yang bakal fotoin kita!" Hanin memperkenalkan Farel pada keluarganya.

Farel lagi-lagi merasa keheranan, karena orang-orang ini seperti sedang mabuk karena joget-joget tak jelas, matanya yang terlihat sayu. Gak bener!

Mereka mabuk, anjir kayanya gue dijebak!

"Ya udah, Rel kita posisinya kaya gini, lo fotoin yang bagus ya." Hanin dan keluarganya duduk di kursi panjang, dengan posisi berdekatan. Farel langsung mengambil kamera milik Hanin, karena gadis itu yang meminta untuk memakai kamera miliknya sendiri. Farel hanya bisa menuruti perintah dari Hanin, dia pun langsung memotret keluarga Hanin.

"Aaahhh ayoo minum lagi!"

"Enaknya di foto sama pria tampan!"

"Foto sama aku yuk!"

"Heh kamu bagaimana sih! Aku ini kekasihmu, jangan foto sama pria lain lah!"

"Duh kamu cemburu ya ternyata."

"Ahahaha ayo ayo berfoto lagi."

Begitulah ucapan ngawur yang keluar dari mulut keluarga Hanin. Farel yang mendengar itu semua dia merasa kesulitan untuk memotonya.

Anjir gue dongo gak sih fotoin orang mabuk kaya gini! Batin Farel dalam hati.

Menyadari Farel kebingungan Hanin pun mendekati Farel, "Rel, maaf ya itu keluarga gue lagi pada mabuk," ucapnya memberitahum

Zona Nyaman [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang