Tapi, yang namanya cinta, memangnya bisa memilih usia?
-The Sweetest Secret-
Adelia Nurahma🍁
Alhamdulillah, acara lamaran berjalan dengan lancar. Tanggal sudah ditetapkan, tempat sudah disediakan, tepatnya di salah satu gedung milik Hafizh sendiri. Hafizh juga sudah menghubungi pihak WO yang mana adalah kenalannya. Membicarakan mengenai rencana-rencana pernikahannya bersama Hawa dan ditemani dengan uminya.
Jujur, Hafizh tidak mengira pernikahannya akan terjadi tahun ini. Ditambah, dengan Hawa. Sungguh sangat sulit dipercaya kalau Hafizh ingat-ingat kembali isi pikirannya beberapa bulan lalu yang masih menganggap Hawa sebagai adik. Tapi hari ini... Hafizh bahkan ingin cepat-cepat mendapatkan lebel halal. Ada rasa takut kalau Hawa akan diambil orang. Aneh sekali. Kenapa dirinya bisa sampai setergila-gila ini?
Namun baiknya, sekarang Hafizh tahu bedanya jatuh cinta dan jatuh bodoh. Jatuh cinta itu tidak rumit, tidak terlibat kedalam banyak masalah, dan tidak membingungkan. Jatuh cinta itu sederhana. Sesederhana ia ingin memiliki Hawa, beribadah bersamanya dalam bahtera rumah tangga. Hafizh mungkin tak perlu mengajari banyak hal, tak perlu banyak menceramahi, tak sampai dibuat kesal karena mendengar bantahan. Karena ini Hawa, wanita yang sudah diajari hal-hal tersebut sejak dini dan bisa menerimanya dengan baik.
Hafizh tersenyum sampai ia duduk di kursi kerjanya. Tinggal menghitung minggu untuk sampai di hari bahagia. Ya setidaknya itulah yang Hafizh pikirkan. Ngomong-ngomong, sudah seminggu dirinya tidak bisa masuk kerja karena sibuk mempersiapkan pernikahan. Untungnya Zul sudah bisa menggantikannya selama itu. Dan yang Hafizh dengar, katanya orang yang ditabrak Zul hari itu malah kabur. Hafizh jadi penasaran bagaimana cerita lengkapnya, alhasil kini Zul sudah ada di ruangannya untuk ia ajak bicara.
"Saya mau denger cerita kamu," kata Hafizh, tak basa-basi.
"Saya gak mau cerita."
"Loh, katanya kalau saya masih mau denger, kamu mau cerita."
"Berubah pikiran."
"Kenapa?"
"Udah terlalu lama. Basi."
Hafizh merasa ada yang berbeda dari Zul. Pria ini seperti... Ya pokoknya berbeda. Sinarnya seperti redup. Ada apa dengan Zul?
"Gak ada yang menarik," lanjut Zul, dengan nada malas-malasan.
"Tapi saya mau denger."
Zul malah memasang tampang memelas. Seperti benar-benar tak ingin bercerita. Tapi hal itu malah membuat Hafizh semakin penasaran.
"Saya tanya aja deh, kamu gak usah cerita. Jadi kenapa bisa nabrak orang?"
"Karena saya sibuk liatin trotoar, takut jodoh lewat."
"Astaghfirullahaladzim, saya gak nyangka kamu segila ini, Zul."
Zul hanya mengedikkan bahunya. Suruh siapa Hafizh memberinya tawaran yang menggiurkan. Zul kan jadi tergoda. Apartemen dan mobil, woy! Siapa yang mau nolak?! Zul yang kelewat matre ini gak akan menolak rezeki.
"Terus yang kamu tabrak itu kabarnya gimana?"
"Gak tau. Dia ilang."
"Maksudnya?"
"Waktu itu saya keluar cari makan siang setelah dia nampar saya dua kali. Pas balik lagi udah ilang."
"Apa tadi? Kamu... Ditampar?"
Sangat jelas Hafizh sedang menahan tawa. Inilah mengapa Zul malas bercerita.
"I-"
Belum selesai Zul berkata iya, tawa Hafizh sudah lebih dulu meledak memenuhi ruangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Secret [SELESAI]
RomanceWARNING!!! BAPER STORY ⚠ Romance - Comedy WISTARA FAMILY Hafizh Ananda Wistara *** Kamu sukanya dia?! Tapi, kalau Tuhan maunya kamu sama aku, kamu bisa apa? -The Swetest Secret- *** Menurut Hawa, jodoh adalah rahasia Tuhan yang paling manis. Jodoh a...