26. Remaja kasmaran

33.5K 4.9K 1K
                                    

Cinta adalah sesuatu yang tak bisa ditebak.
Kemarin kita merasa tidak mungkin. Esoknya, malah sudah tertanam di hati.

-The Sweetest Secret-
Adelia Nurahma

🍁

Suara gelas yang baru saja diletakkan di atas meja menarik perhatian Zul yang sedang menyalin data ke laptopnya. Ia mendongak melihat siapa yang baru saja meletakkan segelas kopi di mejanya. Pria itu tersenyum ramah dan berkata, "udah istirahat."

"Nanggung."

Hanya anggukan yang Zul lihat.

"Ini buat saya?" tanya Zul, sambil melirik ke arah kopi di atas mejanya. Karena pria yang berdiri di depan mejanya itu juga memegang segelas kopi.

"Iya."

"Wah, makasih."

"Sama-sama."

Tanpa basa-basi lagi Zul meminumnya. Kapan lagi ada yang membuatkannya kopi. Si Hafizh mah gak bakal. Yaiyalah, Zul coba sadar posisi, dong!

"Udah berapa lama kerja di sini?"

"Hampir tiga tahunan."

"Oh, pantes akrab sama Pak Hafizh."

"Iya, dia orangnya baik."

Zul menghela napas saat pekerjaannya usai.

"Si Bos ke mana?"

"Ke kantin katanya."

"Ooh, padahal dulu gak pernah ke kantin karena banyak yang liatin. Giliran ada calon bininya, semanget banget ke sana."

Jeff terkekeh. "Kamu suka gosipin Pak Hafizh, yah?"

"Emang paling enak gosipin dia."

Ya emang si Zul sekretaris gak ada akhlak.

"Kamu mau ngadu juga gak papa. Karena tadi saya ngomong fakta, bukan fitnah."

Jeff hanya tersenyum.

"Saya mau tanya."

"Soal?"

"Pekerjaan kamu, yang intelejen."

Jeff hanya diam, menunggu kelanjutan ucapan Zulfan.

"Pasti mudah buat nyari seseorang."

Kemudian pria itu mengangguk mengiyakan.

"Saya juga biasa meretas sistem untuk cari informasi seseorang. Tapi, akhir-akhir ini saya lagi nyari seseorang, anehnya dia gak bisa kelacak."

"Perempuan?"

Wah, Zul bahkan belum memberitahu ciri-cirinya, kok bisa sudah ketahuan?

"Iya. Kok tau?"

"Nebak aja. Ya masa kamu cari laki-laki?"

Lah, iya juga. Ngapain dia cari laki-laki? Kecuali kalau Hafizh yang menyuruh.

"Bisa bantu?" tanya Zul, mencari peruntungan. Siapa tahu Jeff ini bisa membantu.

Tanpa bicara lagi, Jeff berjalan ke balik meja, tempat di mana Zul berada. Lalu ia menggeser laptop Zul ke hadapannya.

"Namanya siapa?"

Lampu hijau. Sepertinya Zul akan mendapatkan bantuan.

"Zulfa."

"Sudara kembar kamu?"

"Bukan."

"Namanya sama."

"Kebetulan."

"Oke. Zulfa siapa?"

The Sweetest Secret [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang