Menyedihkan adalah... Ketika merasa tidak pernah diinginkan.
-Hawa--The Sweetest Secret-
Adelia Nurahma🍁
Kamu ini mikir apa sih, Hawa? Sejak kapan kamu berani berharap besar sama manusia? Gini kan jadinya! Sakit, kan?
Berperang batin dengan dirinya sendiri. Wanita itu menyeka air matanya, lalu mengusap kepala boneka yang dua tahun lalu diberikan seseorang untuknya. Seseorang yang sore ini membuatnya tak bisa lagi untuk tak menangis.
Padahal tadi pagi, Hawa merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia. Selama ini ia tidak tahu kalau seseorang yang hampir setiap hari membeli kuenya adalah orang tua dari pria yang ia cintai. Lalu pagi tadi sepasang suami istri datang, mengundangnya untuk datang ke rumah dan memperkenalkan diri sebagai orang tua Hafizh.
Kedua orang itu sangat baik. Bahkan baiikk sekali. Mereka juga sangat romantis, padahal Hawa tahu usia pernikahannya sudah sangat lama. Rasanya sejuk melihat kedua orang tua Hafizh sedang berinteraksi. Padahal hanya mengobrol santai, tapi dari tatap matanya saja, Hawa tahu kalau diantara mereka memiliki cinta yang sama-sama besar. Andaikan kelak ia bisa memiliki kehidupan rumah tangga yang seperti itu.
Kedua orang tua Hafizh membuat Hawa bisa merasakan bagaimana rasanya kalau ia memiliki orang tua. Mengobrol bersama, ditanya apa saja kesukaannya, hobinya, lalu diajak main catur bersama abi Alan, yang kemudian pria itu merajuk pada istrinya karena kalah. Kemudian, Hawa membuat kue bersama umi Ashwa. Mendengarnya bercerita tentang Hafizh sepanjang mereka sibuk di dapur.
Hawa senang? Sangat. Ia kira, kapalnya sudah akan berlabuh. Ia kira, dermaga sudah dekat. Tapi ternyata, semua semu. Siapa sangka kalau ia bertemu badai di ujung perjalanan.
Sedih, kecewa, sakit, sesak. Semua perasaan tak karuan itu campur menjadi satu. Air matanya terjatuh terus menerus mengingat kebersamaan Hafizh bersama Rachel. Hafizh sampai rela berkelahi untuk Rachel. Hawa memang melihat kejadiannya sejak dari jauh.
Jadi apa kedua pria itu memperebutkan Rachel?
Ah, harusnya Hawa berhenti memikirkan itu. Hawa tertawa dalam tangisnya. Sekarang ia berada dalam fase rapuh. Perasaan sedih ini rasanya sama saat ia mendengar kenyataan bahwa orang tuanya membuangnya, tak menginginkannya. Rasanya seperti itu. Hafizh juga tak menginginkannya. Ia selalu tersisihkan.
Hatinya sakit sekali dan ia tidak bisa menahan perasaan ini. Ia harus menerima kenyataan, kalau Hafizh memang mencintai Rachel. Hawa tak pernah diinginkan.
Dunia ini... Rasanya... Tidak. Hawa bukan ingin menyalahkan Tuhan. Ia hanya sedang rapuh dan kecewa. Salahkah bila manusia biasa ini merasakan hal tersebut? Hawa tidak sekuat seperti yang terlihat.
Dia hanya wanita biasa dengan perasaan yang tak pernah terbalas. Dia hanya wanita biasa yang sejak menghirup udara di dunia, kehadirannya sudah ditolak oleh kedua orang tuanya. Ya memang semenyedihkan itulah kisah hidupnya. Hawa harus menerimanya. Meski menangis darah sekalipun, kenyataan pahit itu tak akan pernah bisa terhapus, dan luka yang dirasakan tak akan bisa hilang.
Harusnya ia sudah terbiasa dengan rasa sakit. Hanya saja, kali ini... Hawa sudah berjuang untuk mendapat dan mempertahankan sesuatu yang sejatinya tak pernah ia miliki.
Empat tahun bukan waktu yang sebentar untuknya menunggu ketidakpastian ini. Sekarang Hawa tersenyum, pedih, tanpa terasa sudah selama itu yah ia berdoa dan meminta hal yang sama. Kalau terlalu lama, rasanya jadi seperti memaksa Tuhan. Hawa tidak mau menjadi lancang, Hawa tidak berani memaksa lebih lama lagi. Nanti bisa-bisa orang yang benar-benar Allah kirim untuknya malah ditolaknya karena harapan semu yang ia cipta untuk sosok yang tidak tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Secret [SELESAI]
RomansaWARNING!!! BAPER STORY ⚠ Romance - Comedy WISTARA FAMILY Hafizh Ananda Wistara *** Kamu sukanya dia?! Tapi, kalau Tuhan maunya kamu sama aku, kamu bisa apa? -The Swetest Secret- *** Menurut Hawa, jodoh adalah rahasia Tuhan yang paling manis. Jodoh a...