Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
The Sweetest Secret
Adelia Nurahma🍁
Hari bahagia telah tiba.Lantunan surat Ar-Rahman terdengar merdu. Di ruangannya wanita itu tersenyum dengan perasaan bahagia. Ia dapat mendengar suara Hafizh yang melantunkan surat Ar-Rahman sebagai salah satu mahar yang diberikannya.
"Adem banget denger suaranya Kak Hafizh."
Begitu kata salah satu adiknya yang ikut berada di ruangan.
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Masih terlalu awal untuk menangis. Alhasil Hawa sedikit mendongak agar air matanya tak meluruh.
Ayat yang tadi Hawa dengar diulang tiga puluh satu kali dalam satu surat. Seakan menjelaskan kepada manusia begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan. Tidak sepantasnya manusia mengingkari itu. Sudah sepatutnya kita banyak mengucap syukur. Tapi kebanyakan manusia lupa.
Hawa sudah merasakan begitu banyak nikmat yang Allah berikan padanya. Sekalipun masa lalu terasa begitu menyedihkan, namun perjalanan hidupnya terasa amat membahagiakan. Ia bersyukur bertemu dengan Bunda Aminah, bersyukur memiliki banyak adik-adik, bersyukur dipertemukan dengan Hafizh. Ya, Hawa benar-benar bahagia dan bersyukur sekalipun selama hidupnya ia tak pernah melihat kedua orang tuanya.
Dari setiap kejadian kurang baik yang menimpa, setelahnya akan selalu ada kejadian luar biasa penuh haru bahagia. Barangsiapa bersabar, ia akan mendapatkannya.
Kunci dari semua hal adalah bersabar. Itu yang selalu Hawa lakukan. Bersabar dalam do'anya, usahanya, hidupnya, cobaan dan ujian yang menimpanya.
Bukankah sudah Allah tekankan bahwa sesudah kesulitan akan ada kemudahan?!
Janji Allah itu benar! Dan barangsiapa bersabar, ia akan mendapatkannya.
Hawa menunduk memperhatikan tangannya yang berhias hena putih. Cantik sekali. Secantik wajahnya yang dirias hari ini. Hanya saja, Hawa memakai cadar. Ia sudah mendiskusikan ini dengan Hafizh. Alasannya, karena begitu banyak orang, banyak pria lain yang bukan mahram sedangkan Hawa berdandan begitu cantiknya. Hawa tak mau memperlihatkan itu kepada selain suaminya. Jadi sudah jelas Hafizh langsung setuju.
Ijab qobul dengan bahasa arab telah terdengar. Jantung Hawa berdebar tak karuan. Hawa pikir, Hafizh pasti sengaja menunjuk ruangan ini sebagai tempat untuknya. Supaya Hawa bisa ikut mendengar semuanya. Huh, pria itu. Pria yang selalu saja mencoba menggoyahkan iman Hawa.
Hawa kadang bertanya-tanya, Hafizh itu sebenarnya orang yang seperti apa. Dulu, saat Hafizh masih menganggapnya sebagai adik, Hafizh menunjukkan sikap yang dewasa dan tenang. Lalu setelah memutuskan untuk melamarnya, perlahan sikapnya ada yang bertambah, dia jahil, gombal, romantis, kekanakan dan lucu. Setelah menikah nanti, apa kiranya yang akan Hawa ketahui lagi dari sikap Hafizh?
Apa tadi Hawa berpikir nanti?
Hawa mengerjap. Baru tersadar kalau nanti sudah menjadi saat ini. Saat kata sah terasa lantang terdengar, ia mengepal erat tangannya. Jantungnya berdebar cepat dan keras. Kalau saja ruangan ini tak ber-ac, keringatnya pasti sudah bercucuran karena ia terlalu gugup. Namun dalam hatinya Hawa tetap mengucap hamdalah. Karena akhirnya sudah sah.
"Bismillah."
Hawa menoleh, mendengar suara Aminah yang mengingatkannya, mungkin bisa merasakan kegugupan Hawa. Hawa pun tersenyum di balik cadarnya dan membaca basmalah. Kedua netra dengan bulu mata lentik itu terpejam sebentar. Kemudian terbuka kembali sambil ia menghela napas. Hawa dituntun untuk keluar dan berjalan menuju pelaminan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Secret [SELESAI]
RomanceWARNING!!! BAPER STORY ⚠ Romance - Comedy WISTARA FAMILY Hafizh Ananda Wistara *** Kamu sukanya dia?! Tapi, kalau Tuhan maunya kamu sama aku, kamu bisa apa? -The Swetest Secret- *** Menurut Hawa, jodoh adalah rahasia Tuhan yang paling manis. Jodoh a...