31. Rahasia manis

36.3K 4.8K 618
                                    

Hidup penuh dengan rahasia. Rahasia manis yang Tuhan sembunyikan untuk Dia tunjukkan di waktu yang tepat. Barang siapa bersabar, ia akan mendapatkannya.

-The Sweetest Secret-
Adelia Nurahma

🍁

Baru saja hendak masuk ke dalam rumah, Hafizh sudah dicegat oleh "begal" cantik yang mungkin menunggunya di ambang pintu. "Begal" yang ini tidak meminta harta, ia hanya akan memberinya deretan pertanyaan luar biasa.

"Abang abis ngapain, sih? Ketemu Kak Rachel, yah? Udah bilang sama Hawa? Jangan main belakang, loh. Nanti aku aduin! Lagian kok ketemunya-"

"Anum, tolong kalau ngomong satu-satu. Abang pusing dengernya."

"Ish, nyebelin banget si Abang. Mas Abi aja gak pernah ngeluh kalau Hanum ngomong banyak-banyak. Dia jawab satu-satu dengan kesabaran extra."

Subhanallah, adiknya ini, malah membanding-bandingkan abangnya dengan sang suami. Padahal ya jelas beda. Abidzar kan memang bucinnya Hanum, mau Hanum ngomong sepanjang kereta juga dia pasti sabar.

"Tadi abis kasih undangan ke Rachel. Udah bilang kok sama Hawa. Udah, kan?"

Hanum melirik ke arah tangan Hafizh yang masih memegang sesuatu. Ia pun bertanya lagi, "Terus itu kenapa undangannya dibawa lagi?"

Hafizh menunduk, melihat lembaran undangan yang tak diterima oleh sang pemilik.

"Katanya Rachel gak bisa dateng."

Hanum diam. Tentu sedang berpikir. "Sakit hati, yah?" tanyanya, sepolos biasanya.

"Mungkin."

"Iya pasti."

Hafizh kembali memasukkan undangan tersebut ke dalam saku celananya. "Kamu jangan cerita-cerita ke Hawa."

"Kenapa?"

"Kok kenapa? Emangnya mau cerita?"

"Kalau Hawa tanya, ya aku jawab."

Bibir tipis Hafizh menunjukkan garis lurus. Masya allah, gemas dengan sang adik. "Kalau gak tanya gak usah cerita-cerita! Sekarang Hawa nya mana?"

"Sama Umi."

"Mau disuruh tidur sini?"

"Gak mau. Katanya gak enak, masa belum menikah udah tidur di rumah calon suaminya."

Hafizh mengulum senyumnya. Padahal di rumah ini kan banyak orang. Tapi Hawa tetaplah Hawa. Ia tahu wanita itu ingin menghindari fitnah yang mungkin saja bisa terjadi.

"Mereka di mana?" tanyanya sambil berjalan masuk yang diikuti Hanum di sebelahnya.

"Ruang tengah."

"Abidzar mau tidur di sini?"

"Mau. Tapi gak mau tidur sama nyamuk."

Hafizh mendengus. Jadi persoalan itu saja sampai harus Hanum laporkan ke suaminya? Adiknya iniiiii, dikasih makan apa sih sama Abidzar? Kok malah tambah eror?

"Yaudah kalau gitu abi anter pulang."

"Maaf, aku jadi ngrepotin."

"Enggak papa, sayang. Kan Umi yang nahan-nahan kamu di sini."

Hafizh berhenti di belakang sofa yang diduduki umi dan sang calon istri.

"Biar aku aja yang anter," ucapnya angkat bicara, lalu menoleh ke arah Hanum. "Sama Hanum."

Hanum sampai mengangkat sebelah alisnya. Tiba-tiba ia jadi korban kemodusan kakaknya.

"Sekalian cari makan. Iya kan, Num?"

The Sweetest Secret [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang