sena.9

242 12 0
                                    

Kehidupan itu nyata, bukan hanya sekedar cerita novel fiksi

-Kai Aditama Hermawan-

_________________________________________

"Kai, kakak mau bicara"ujar Aksa,ia berbicara di depan kamar Kai yg tertutup
Aksa berfikir ia harus menjelaskan semuanya,sudah 3 tahun Kai mendiamkan Aksa,dan Kai menganggap Aksa lah penyebab kematian ayahnya,ya malam ini Aksa akan menjelaskan semuanya,tapi ada rasa ragu di hati Aksa,apa adiknya mau mendengarkannya?

"Kai"

Namun?tak ada jawaban dari Kai,Aksa tak gentar,ia harus memperbaiki hubungannya dengan Kai,menjadi Kakak dan adik yg seharusnya,mengubah Kai menjadi Kai yg dulu

"Kai"panggil Aksa lagi,namun tak ada jawaban lagi

Ceklek

"Mau apa?"tanya Kai datar
"Oke kakak ga mau basa basi,ini menyangkut soal Ayah"ujar Aksa,Kai melengos,enggan menatap Kakaknya ini

"Gw belum siap"ujar Kai,lalu ia menutup pintu kamarnya

"Kai dengerin gw!"ujar Aksa tegas,namun tidak ada sahutan lagi,Aksa mendengus kasar,sifat keras kepala Kai memang sudah menjalar di otaknya,dan Aksa harus ekstra sabar

"Oke,kalo kamu ga mau dengerin kakak sekarang,Kakak tunggu kamu sampai siap"putus Aksa,lalu ia berlalu dari sana dan langsung menuju ke kamarnya
___

"Kak"panggil Sena,ia berada di depan kamar Dandi
"Masuk sen"jawab Dandi dari dalam
Sena masuk ke dalam kamar Kakaknya itu,Dandi entah sedang apa yg jelas ia duduk bersandar di kasurnya dengan laptop di pangkuannya,Sena meringsut duduk di depan Dandi

"Kenapa?kangen?"ujar Dandi
"Dih,tiap hari ketemu,mana ada kangen"jawab Sena

"Terus ngapain?"tanya Dandi,ia mengalihkan pandangannya pada Sena,ia juga menaruh laptopnya di sampingnya lalu menatap adiknya itu

"Soal Kak Kai"ujar Sena lirih namun masih bisa di dengar oleh Dandi
"Kai?diapain lo sama Kai?"tanya Dandi mulai serius

"Ish,ga di apa apain ih"desis Sena sebal
"Terus kenapa bocah"
"Tadi dia minta nomer gue"ujar Sena

"HAH!"pekik Dandi kaget,setahu Dandi,Kai itu orangnya paling tidak suka dekat dekat dengan cewek,bukannya Kai homo lo ya,Hanya Kai belum siap menerimanya,ia masih trauma dengan keadaan di mana saat mamanya meninggalkan papanya demi laki laki lain dan entah kemana

"Serius lo"tanya Dandi masih tak percaya
"Serius ih ngapain juga gw bohong"ujar Sena,Dandi tersenyum menjengkelkan di mata sena

"Hayo loo"
"Apa?jangan nakutin deh"

"Di taksir Kai lo hahaha"
"Ish kakak nyebelin,tauk ah"rajuk Sena,ia langsung beranjak pergi dari sana
"Sen,kakak bercanda,sini dulu!"teriak Dandi

"Nggak mau!kakak nyebelin!"sahutnya,ia menutup kasar pintu kamar Dandi

"Jebol pintu kamar kakak Sen!"teriak Dandi,Dandi hanya geleng geleng melihat tingkah adiknya itu,ia langsung mengambil ponselnya dan hendak mencari tau apa maksud dari Kai,namun ia urungkan biarkan saja toh Sena juga udah besar dan ia juga sudah kenal Kai lama

__

"Nyebelin banget sih,ish"desis Sena sebal

Kling

Suara ponsel Sena mengalihkan pandangan Sena,ia langsung mengambil ponselnya yg berada di kasurnya

+628314658....
Sv Kai

"Aaaaaaaa!!"teriak Sena kaget,ia langsung membuang ponselnya,untung masih di kasur,kalo ke lantai kan kasian lantainya:v

Brak!

"Kenapa Sen!"ujar Dandi khawatir,Sena mengerjapkan matanya melihat kakaknya yg tiba tiba masuk ke dalam kamarnya dengan raut wajah khawatir

Sena tersadar dalam lamunannya,lalu ia hanya menyengir pada Kakaknya

"Gpp,kakak ngapain kesini?"
"Lo tadi teriak kenapa?"tanya Dandi

"Anu itu"ujar Sena gugup,ia menggaruk rambutnya yg tidak gatal sambil melirik ponselnya,Dandi mengambil ponsel Sena yg masih hidup tergeletak di kasurnya

Ia langsung menatap adiknya gemas,ia menjepit kepala adiknya di ketiaknya,beruntung Dandi ini orang nya sangat wangi

"Kak Dandi lepasss!!"berontak Sena
"Nggak!pinter banget sih bikin gue khawatir,padahal cuma chat dari Kai,gak gue lepasin"ujar Dandi gemas

"Bundaaaa!!!ayahhh!!!tolonginnn Senaaa"teriak Sena lagi
"Heh bawa bawa bunda sama ayah lagi"protes Dandi
"Bodok amat!ayahhh!!bundaaa!!"teriaknya lagi

"Dandi!"suara Arsen dan Rena langsung membuat Dandi melepaskan Sena,Sena langsung lari dan mengumpet di belakang orang tua nya

"Marahin yah,bun,masa Sena di ketekin"adu Sena
"Pis yah,bun damai damai"ujar Dandi sambil cengar cengir

"Ribut mulu kalian,pusing Ayah liatnya,sekali kali damai kenapa coba"cibir Arsen

"Udah udah"

"udah malem, Dandi kamu balik ke kamar kamu,tidur"putus Rena

"Iya bun"jawab Dandi,ia langsung pergi dari kamar adiknya,ia melirik adiknya yg masih di belakang Arsen dan Rena seolah olah ia berkata "awas lu!"

"Sena tidur sekarang"titah Arsen
"Iya yah,Selamat malam ayah bunda"ujar Sena,ia juga mencium pipi orang tuanya

Setelah Arsen dan Rena keluar,Sena mengambil ponselnya,ia menimang nimang apa ia harus membalas chat dari Kai

Dan sialnya ia malah tak sengaja membuka chat dari Kai
"Ah sial!kan ga rencana mau bales"gerutu Sena

+628314658...
Cm d rd

"Anjir ngetik apan dah"umpat Sena sebal
Dan akhirnya ia menyimpan nomor Kai juga

Sena
Udh,kalo chat jangan di singkat singkat dong

Balas Sena"Ngapain coba gw chat gituan"

BangKai
Hm

"Bodo amat dah bodoamat"cibir Sena,ia langsung mematikan ponselnya tanpa membalas pesan Kai,toh mau balas apa?udah gitu

Sena memejamkan matanya,lalu lama kelamaan ia sudah berada di alam mimpi

___

"Heran aku sama anakmu itu,apa lagi yg cewek,astaga pusing aku"keluh Arsen
"Anak kamu juga kalo lupa"jawab Rena
Arsen cengar cengir menanggapinya
"Coppyan kamu kan?"ujar Rena lagi

"Gpp ding,biar ga flat hidupnya"jawab Arsen dengan kekehannya
"Ada ada aja,tidur gih,besok ada mitting pagi kan?"ujar Rena

"Huu perhatiannya istriku,jadi makin sayang"ucapan Arsen mampu membuat Rena blusing,biarpun raga tua tetapi jiwa masih muda,hemm itu lah Arsen

"Udah deh gombal terus,ga inget umur emang"cibir Rena,ia mulai merebahkan dirinya di samping Arsen

"Kamu inget gak pas acara promnight kita?"ujar Arsen,Rena mengguk,ia masih ingat betul kejadian itu,kejadian di mana yg ia anggap keajaiban

Arsen mengusap kepala istrinya itu lembut lalu menciumnya

"Aku sampai lupa caranya harus berterima kasih lagi sama tuhan,kamu balik lagi dan akhirnya sama aku lagi"ujar Rena lirih

"Yang penting sekarang aku ada di sini,sama kamu"ujar Arsen lagi,ia mencium kepla istri yg sangat ia sayangi lagi

"Tidur gih,ga usah di pikirin lagi"ujar Arsen,Rena menatap Arsen,begitupun Arsen,guratan di wajah mereka sudah terlihat,Rena tersenyum bagitupun Arsen

"Makasih sen,Makasih untuk semuanya"ujar Rena, Arsen tak menjawab,ia mengusap kepala istrinya lagi,dan lama kelamanaan Rena tertidur juga

"Aku yg harusnya berterima kasih,berkat kamu aku punya alasan buat sembuh waktu itu"gumam Arsen,lalu ia ikut tertidur juga
___
Tbc

Vote
Komen
Oke

4. SENA [SQUEL DIA ARSEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang