sena.41

207 11 0
                                    

Manusia pada dasarnya tidak pernah luput dari kesalahan

-Sena-

____________________________________

Dandi terbangun dari tidurnya karena Sena terus bergerak,waktu masih menunjukkan pukul 4 pagi

Ia melihat adiknya yg masih memejamkan mata,raut wajahnya terlihat gelisah,dahinya sudah di penuhi keringat, wajahnya juga sedikit terlihat pucat

Dandi menempatkan tangannya di dahi Sena,panas!itu yg di rasa Dandi
"Sena, Sena bangun Sen"Dandi berusaha membangunkan Sena
"Euh"Sena terbangun dari tidurnya,matanya menyipit menatap Dandi di sampingnya

"Kenapa?pusing?ada yg sakit?"tanya Dandi,ia mengusap keringat di dahi Sena
"Dingin"ujar Sena lirih,Dandi langsung menaikkan selimut Sena sampai dagu Sena

"Tunggu di sini,Kakak ambil kompres dulu"ujar Dandi ia langsung keluar dari kamar Sena dan menuju dapur

Tak lama Dandi kembali lagi sambil membawa sebaskom air dan handuk kering di pundaknya
Dandi langsung mengompres Sena
"Masih dingin?"tanya Dandi,Sena mengangguk mengiyakan
"Bentar"Dandi keluar kamar lagi
Tak lama ia kembali sambil membawa selimutnya,ia menyelimuti Sena dengan itu

"Nggak biasanya lo bisa demam kaya gini"ujar Dandi sambil mengusap kepala Sena,bahkan Dandi tidak ingat kapan terakhir kali Sena demam,atau mungkin tidak pernah?

Sena diam,ia tertidur lagi,Dandi duduk di bawah, tangannya masih mengusap kepala Sena,sampai tak terasa ia juga tertidur lagi

____

"Dandi,bangun Kak"Rena menggoyangkan bahu Dandi,Dandi merenggangkan ototnya,kemudian ia mengucek matanya
"Bunda"ujar Dandi serak

"Jam 8 bun!kok bunda baru bangunin Dandi!"ujar Dandi panik saat melihat jam di dinding,Rena geleng-geleng melihat anaknya ini

"Sok sokan panik,padahal seneng kan bisa bolos"cibir Rena,kemudian ia mengecek Sena

Dandi speclis di buatnya
"Jangan jujur jujur lah bun,kan Dandi malu"ujar Dandi sambil menggaruk tengkuknya yg tidak gatal

"Ini rambutnya Sena diapain Dan?"tanya Rena saat baru menyadari rambut Sena menjadi pendek dan tidak beraturan potongannya
"Kemarin di potong sendiri gara gara di pegang sama Geral,nanti biar Dandi yg rapiin bun"jelas Dandi,Rena hanya manggut manggut

"Sena bangun sayang"Rena membangunkan Sena
"Bunda"ujar Sena serak
"Apa yg di rasa?pusing?"tanya Rena,Sena mengangguk
"Bunda kerokin ya?"tawar Rena
"Pelan pelan tapi"pinta Sena
"Iya,Dan,bunda minta tolong,ambilin koin sama minyak kayu putih ya"pinta Rena,Dandi yg masih menguap langsung menutup mulutnya
"Iya bun"jawab Dandi,kemudian ia langsung keluar dari kamar Sena

Tak lama Dandi kembali lagi ke dalam kamar Sena sambil membawa koin dan minyak kayu putih
"Ini bun"ujar Dandi sambil menyerahkan itu
"Makasih ya,udah kamu keluar gih,mandi apa sarapan dulu sana,tapi jangan balik tidur"
"Iya bundaaa"jawab Dandi,ia mengacak rambut adiknya sekali,kemudian pergi dari sana

____

Dandi sudah selesai mandi,ia hanya menggunakan kaos berwarna merah dan celana lepis hitam selutut,ia melihat ayahnya yg berada di meja makan, tumben sekali pikirnya
Dandi ingin bertanya,namun ia masih takut
"Dan"panggil Arsen
"Sini,ayah mau bicara"Dandi langsung berjalan mendekat pada ayahnya

4. SENA [SQUEL DIA ARSEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang