sena.43

213 10 8
                                    

Jangan banyak ngeluh dan jangan langsung pasrah,enjoy,biarkan hidup mengalir seperti air

-Sena-

___________________________________

Sena mengamati Kakaknya yg baru saja datang,ia baru pulang dari kumpul kumpul bersama teman temannya
Dandi merasakan seperti ada yg memata matainya,ia melihat sekeliling nya,ternyata mahluk astral berwujud adik laknatnya,eh ga ga
Ternyata Sena!

"Ngapain lo ngeliatin gue!?"tanya  Dandi penuh selidik,Sena tidak menjawab,Dandi di buat merinding,di rumahnya hanya ada mereka,entah lah para penghuni yg lainnya kemana

"Sen,jangan buat gue takut,ngapain lo?"tanya Dandi ngeri,Sena malah menyeringai,Dandi di buat was was

"Setan mana lo?!"tanya Dandi ngegas,Sena sudah ingin tertawa,tidak tidak jangan! gagal dong!

Sena berjalan perlahan mendekat pada Dandi,Dandi mundur perlahan
"Sena sadar Sen!"pekik Dandi ketakutan,Sena menyeringai,ia terus berjalan mendekat ke Dandi

Dandi sudah di ujung,ia tidak bisa mundur lagi,namun Sena semakin mendekat
"Sena!"pekik Dandi ketakutan, Sena sudah tidak bisa menahan tawanya,ia tertawa terbahak-bahak melihat wajah ketakutan dari Kakaknya

"Aduh!sakit perut gue!hahaha"Dandi memasang wajah masamnya, sial ia di kerjai oleh adik laknatnya!
"Mampus!"ujar Dandi sebal,ia langsung pergi dari sana meninggalkan Sena yg masih tertawa

"Kakk!!kok gue di tinggal!"teriak Sena,Dandi diam,Sena langsung bingung,hais apa dia keterlaluan?ia langsung berlari mengikuti Dandi

"Kakak marah ya?"Dandi masih diam,ia masih melanjutkan langkahnya
"Ih bener marah!?maaf deh,nggak lagi lagi"Dandi masih diam
"Ih Kak Dandiii"Sena terus mengikuti Dandi tanpa melihat lihat jalan, alhasil dia menabrak meja yg entah bagaimana bisa di depannya

"Aw!"pekik Sena, meja yg tinggi sebatas perutnya ia tabrak begitu saja, alhasil Sena meringis kesakitan sambil menyentuh perutnya,entahlah mungkin terkena bekas operasinya yg belum sembuh
Dandi menoleh dan menatap adiknya biasa saja,ia mengira jika Sena hanya main main agar dapat maaf

"Nggak usah bohongin gue lagi"ujar Dandi malas,Sena tidak menjawab,ia masih menunduk,satu tangannya sebagai tumpuan di meja

"Sen"panggil Dandi, Sena tidak menjawab,hanya ringisan yg keluar dari mulutnya
"Sena nggak usah bohong lagi"ujar Dandi,ia berjalan mendekat pada Sena

"Sena"panggil Dandi sambil menepuk pundak Sena,Sena masih diam,tidak menyahut atau bergerak sedikitpun

"Sena,perut lo kenapa?"tanya Dandi khawatir,Sena menoleh, sedikit ringisan keluar dari mulutnya
"Kepentok,senut senut Kak,siapa yg naruh meja di sini sih!"omel Sena,Dandi menghela nafasnya lega

"Kalo jalan liat liat makanya,ayo gue gendong ke kamar lo"
"Nggak ah,gue masih bisa jalan"ujar Sena,ia berjalan pelan,bukan ke kamar, melainkan ke ruang tamu

"Ngapain malah ke situ?bukannya istirahat"omel Dandi
"Dikamar sama di sini sama aja,sama sama duduk"jawab Sena santai,ia langsung duduk di sofa ruang itu

Dandi mendengus,adiknya selalu susah di atur,ia mengikuti Sena dan duduk di samping Sena

"Nurut sekali kali kenapa"cibir Dandi
"Udah pernah"jawab Sena

4. SENA [SQUEL DIA ARSEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang