sena.48

190 10 6
                                    

Sulit di artikan,sulit di mengerti,sulit di pahami, sulit di tebak,katanya itu cinta

-Kai Adtm-

____________________________________

Semakin hari Sena dan Kai semakin lengket,Sena sudah melupakan kejadian waktu lalu, karena Kai terus menjelaskan sampai Sena paham,dan akhirnya Sena mengerti,ia tidak bisa menyalahkan Kai,karena Kai saat itu juga korban

Sekarang Sena berada di kelasnya, senyum senyum sendiri,bahkan Joy,Ana dan Bindy yg terus memperhatikan Sena sambil bergidik ngeri

"Kayanya temen lo kesambet deh"bisik Ana pada Joy dan Bindy
"Kayanya iya"sahut Bindy
"Gue ngeri"ujar Joy
"Sama"jawab Ana dan Bindy bersama,Sena menoleh pada ketiga sahabatnya,ia menyerit kan dahinya melihat Sahabatnya yg menatapnya dengan tatapan aneh

"Ngapain kalian ngeliatin gue kaya gitu"ujar Sena
"Lo siapa?!"
"Ngaku lo!"
"Setan jenis apa!"tanya Ana,Bindy dan Joy bersamaan,Sena tertawa terbahak

"Gue sejenis kunti,gue butuh tumbal"ujar Sena dengan nada yg di serak serakkan
"GA LUCU BEGO!"pekik Joy,Ana dan Bindy bersamaan

"Lagian lo bertiga yg mulai kok"cibir Sena
"Lo tu,ngapain senyum senyum sendiri"cibir Joy
"Hati gue kaya ada bunga bunganya,jantung gue kaya mau meledak, kenapa ya?"tanya Sena
"Fiks,lo kerasukan"sahut Bindy asal
"Amit amit woy!"pekik Sena gemas

"Maksud gue kerasukan cinta"benar Bindy
"Dari pada bucin nggak jelas, mending kantin lah kuy"ajak Joy
"Kuy!"jawab Sena semangat

_____

"Dan"panggil Kai,Dandi yg sedang sibuk meniup mie yg tadi ia pesan menoleh pada Kai,mereka duduk hanya berdua,entah lah sahabat laknatnya pada kemana

"Apa?"tanya Dandi kemudian memakan mie itu
"Telen dulu mie lo"ujar Kai,ia sangat tahu kebiasaan Dandi,apa lagi kalau kaget, pasti langsung tersedak

"Udah"ujar Dandi saat sudah menelan mie nya
"Nanti jangan ajak adek lo pulang dulu ya"pinta Kai,Dandi menyerit heran
"Kenapa?"tanya Dandi
"Ada ntar"jawab Kai

"Ngapain hayooo!!!"pekik Juta yg baru saja datang
"Bagi Dan"lanjutnya
"Beli sendiri"sahut Dandi cuek,Juta meraih sendok Dandi,tanpa aba aba ia mulai menyendok kan mie di depan Dandi

Dandi hanya geleng-geleng,untung dia sudah kenyang
"Ngomong ngomong"ujar Aron yg baru saja datang
"Apa?"tanya Juta dengan mulut penuh
"Telen dulu bego!"pekik Aron,karena kuah di mulut Juta muncrat kemana mana

"Kenapa Ron?"tanya Dandi sambil mengunyah es batu
"Hobi banget ngunyah es batu"cibir Tian yg baru saja datang
"Mau lo?"tawar Dandi
"Gak,makaseh"tolak Tian langsung

"Ujian berapa bulan lagi sih?"tanya Aron
"Tiga bulan lagi kalo nggak salah"sahut Kai
"Eh bener?tiga bulan lagi!?"sahut Aron ngegas
"Lo tanya apa ngajak ribut?"sahut Dandi malas,Aron hanya cengar cengir

"Trus pada mau lanjut kuliah di mana?"tanya Mian
"Gue di jawa"sahut Juta,sambil mengelap mulutnya
"Jauh amat"sahut Yudi
"Mamak ku izinin di Jawa,deket rumah gue di solo kan ada universitas,gue lanjut di situ"jelas Juta

"Gue California kayanya"sahut Dandi
"Anjer!ini malah lebih jauh"pekik Aron
"Ya gimana lagi,asli gue juga nggak mau,cuma nggak mau kecewain bokap aja"jelas Dandi
"Gapapa bro!"sahut Juta sambil menepuk pundak Dandi

"Lo Kai?"tanya Aron
"Ga tau,belum kepikiran,Aksa nyuruh gue kuliah di Amerika,cuma masih gue pertimbangin"jelas Kai

"Lo sendiri?"tanya Kai balik
"UI kalo keterima"sahut Aron
"Yakin keterima gitu lah"sahut Mian

4. SENA [SQUEL DIA ARSEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang