sena.14

268 13 0
                                    

Jika kamu percaya bahwa ada pelangi setelah hujan,maka kamu akan percaya bahwa ada kebahagiaan setelah perjuangan
Tapi,
Apa kamu mau jadi pelangi yg datang memberi warna,tetapi hanya sesaat?

-Sena Alicia Artheo-

_______________________________________

Dandi sudah di pindahkan di kamar rawat sejak pukul 2 pagi tagi,Sena duduk di samping brankar kakaknya sambil menatap Kakaknya yg masih memejamkan mata,wajahnya terlihat lebih pucat

Kai?ia memilih duduk di sofa yg berada di kamar rawat Dandi,ia menatap Sena dalam diam

Sena menggenggam tangan Dandi dengan kedua tangannya
"Lo tau Kak,lo itu jelek kalo pucet kaya gini,jelek banget"ujar Sena
"Orang ga pucat aja lo jelek"ujarnya lagi

"Bangun dong,marahin gw,biasanya juga gitu kan kalo gw bilang lo jelek"

"Bangun Kak,lo marah ya gw bilang lo jelek?jangan diem aja,mending lo hukum gw, marahin gw,gw rela bersihin satu rumah buat hukuman gw,asal lo bangun"Sena menempelkan tangan Kakaknya di pipinya,tak terasa air matanya jatuh,ia langsung mengusapnya

"Kan gw udah bilang jangan pergi,ngeyel sih"ujarnya dengan suara bergetar

Kai berjalan mendekat pada Sena,ia menepuk pundak Sena pelan
"Udah jam setengah 3,tidur sana,biar Dandi gw yg jaga"ujar Kai, namun Sena tak bergeming,ia masih kecewa dengan teman teman kakaknya termasuk Kai

"Sen"panggil Kai
"Bisa diem ga?"ujar Sena datar,Kai lebih milih mengalah,dan kembali pada posisi awalnya

Sena menelungkupkan kepalanya di lipatan tangannya yg satunya,dan yg satu masih menggenggam tangan Dandi,lama kelamaan ia tertidur juga,Kai bergerak menuju Sena,ia melepaskan jaketnya dan ia gunakan untuk menyelimuti Sena

"Gw yg bakal jagain lo"ujar Kai

____

Dandi mengerjabkan matanya,bau obat obatan langsung menyeruak ke indra penciuman nya,di ruangan itu hanya ada sedikit cahaya bulan yang masuk, karena memang masih sangat pagi,tepatnya masih jam 4 dan lampu di ruangan itu sengaja di matikan oleh Kai tadi

Ia menatap sekelilingnya sampai ia terpaku pada samping kanannya,Dandi menggerakkan tangannya,mengusap surai adiknya pelan,Sena masih tertidur dan belum menyadari jika Kakaknya sudah siuman

Dandi tidak bisa melihat Kai di dalam ruangan itu,karena masih sedikit gelap

Sena yg merasakan sentuhan pun perlahan terbangun,ia mengucek matanya yg sedikit sembab,Dandi hanya terkekeh pelan melihat tingkah adiknya saat bangun tidur yg menurutnya itu lucu

"Kakak!"pekik Sena senang,ia langsung berdiri dan mencari saklar lampu,setelah  dapat ia langsung menyalakan nya

Sena berhambur ke pelukan Kakaknya,sungguh ia sangat senang,perasaannya pun langsung lega

"Pelan pelan Sen"ujar Dandi serak
Sena melepaskan pelukannya,ia sangat senang,bahkan sampai air matanya keluar begitu saja
"Sejak kapan lo jadi cengeng gini em?"tanya Dandi,ia mengusap air mata adiknya dengan senyum di bibirnya yg masih pucat

"Gw khawatir bego!ga peka amat"cibir Sena
"Heh!mulutnya!"ujar Dandi, Sena malah terkekeh,belum juga sehari,ia sudah kangen Kakaknya yg suka memarahinya
"Ampun kanjeng,kelepasan"ujar Sena

4. SENA [SQUEL DIA ARSEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang