"Selamat pagi pak"
Jaehyun tersenyum, balik menyapa beberapa karyawan yang menyapa nya saat ia berjalan menuju ruang kerja nya. Setelah sampai, jaehyun langsung masuk keruang kerja nya dengan sambutan setumpuk berkas yang harus dia tanda tangani.
Ternyata menjadi seorang CEO tidak semudah itu. Jaehyun harus kerja lebih extra lagi, waktu yang dia habiskan bersama istrinya lebih sedikit apa lagi jika perusahaannya mengalami penurunan saham. Kadang jaehyun tak pulang hanya agar sahamnya kembali normal.
Tapi untungnya istrinya tak pernah marah, miyeon selalu mengerti keadaan jaehyun. Miyeon tak pernah menuntut lebih, karena dia tahu jaehyun kerja banting tulang seperti ini demi menghidupi mereka.
Kalau menyebut nama istrinya, selalu terlintas bayangan senyum miyeon yang sangat manis, yang menjadi candu tersendiri bagi jaehyun. Baginya memiliki istri seperti miyeon suatu anugerah, bukan karena visualisasi istrinya yang cantik melainkan hatinya pun sama cantiknya.
Jaehyun masih ingat dulu saat pertama kali dia bertemu dengan istri nya, jaehyun tak sengaja menyenggol miyeon yang berdiri didekan selokan comberan. Hingga tubuh ramping miyeon oleng membuat kakinya terjerembab pada air comberan yang hitam pekat.
Jaehyun tersenyum saat mengingat bagaimana saat itu jaehyun dimarahi habis-habisan, bahkan jaehyun dapat makian dan umpatan. Tapi bukan dari istrinya melainkan dari sahabat istrinya.
Sedangkan miyeon hanya diam mematung menatap kakinya yang kotor dan bau setelahnya dia tersenyum tipis mengatakan bahwa hal tersebut bukan apa-apa hingga membuat sahabatnya semakin marah.
Jujur saat itu jaehyun langsung terpesona, terpesona oleh senyum manis nan tenang seorang cho miyeon, suara lembutnya yang membuat hati jaehyun terasa menghangat dan jiwa pemaaf nya yang sangat luar biasa.
Cho Miyeon tipe wanita yang jaehyun cari.
Dan seperti itu lah awal mula jaehyun dan miyeon saling kenal hingga mereka berpacaran dan lanjut kejenjang pernikahan.
Jaehyun sangat mencintai istrinya yang tak sempurna itu, sangat.
Tok
Tok
Tok
Lamunan jaehyun buyar saat pintu ruangannya diketuk dari luar, membuatnya yang sedari tadi berdiri buru-buru duduk di kursi kerja nya, sebelum berdehem menyahut ketukan pintu tersebut.
"Masuk"
Tak berapa lama setelah jaehyun mengucapkan satu kata barusan, pintu ruangannya terbuka menampakkan seorang gadis cantik dan terlihat sedikit lugu berdiri dengan kaku diambang pintu sambil memeluk sebuah buku catatan dan tab.
Yang jaehyun tahu tab tersebut adalah tab khusus untuk mengatur jadwal jaehyun.
"Siapa?" tanya jaehyun.
Gadis yang masih berada diambang pintu pun mendadak gugup saat jaehyun bersuara "s-saya.. Rose park–"
"Rose... Park?" tanya jaehyun, karena baru kali ini dia mendengar nama tersebut. seingatnya jaehyun tak punya karyawan bernama rose park.
"I-iya, s-saya... Sekertaris baru bapak" ucapnya tergagap dan sedikit menunduk tak berani menatap jaehyun.
"Sekertaris baru?" tanya jaehyun lagi memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The World Of The Married✔
Fanfiction"Apa Gunanya Istri Kalau Tidak Bisa Memberi Keturunan"