"Belum pulang rose?"
Rose menoleh saat terdengar suara mark dari belakang tubuhnya, ia mengangguk kecil sedikit menggeser tubuhnya memberi tempat untuk mark berdiri disampingnya.
"Iya pak, lagi nunggu taxi" jawabnya.
"Jangan manggil pak, udah gak ada siapa-siapa kok" ucap mark sembari melirik sekitarnya yang memang sudah sepi.
Rose ikut melirik sekitar. wajar saja jika kantor sudah sepi toh sekarang sudah pukul 9 malam. Hanya ada beberapa satpam yang berjaga didepan gerbang kantor.
"I-iya... Mark" cicit rose.
Meskipun mereka sudah sepakat jika diluar kantor atau saat tak ada siapa-siapa — rose tak perlu memanggil mark dengan embel-embel pak. rose tetap merasa canggung, terlebih biar bagaimanapun mark ini atasannya. meskipun usianya hanya berbeda satu tahun dengannya. Tak hanya mark saja jaehyun pun sama. bedanya jika dengan jaehyun rose memang menganggap jaehyun seperti abangnya sendiri, rose kan anak rantau yang sangat jauh dari keluarganya. bertemu sosok seperti jaehyun sangat rose syukuri, sedangkan dengan mark... Rose tak tau mark menganggapnya seperti apa.
Entah menganggapnya adik —sama seperti jaehyun— atau hanya teman kantor biasa.
"Dari pada kamu lama nungguin taxi mending pulang sama aku aja, udah malam juga kan." ucap mark.
"Gak papa mark, taxi nya udah dijalan kok" tolak rose, karena memang taxi orderannya sudah berangkat sejak beberapa menit yang lalu.
"Cancel aja, kalo pulang naik taxi harus bayar sama aku gratis"
"Eh, tapi—"
Ucapan rose terhenti saat mark menarik tangannya menuju tempat parkir. rose hendak menolak kembali, namun mark kekeh untuk mengantarnya, hingga mau tak mau rose memasuki mobil itu.
Memang cukup menguntungkan karena dengan begini rose bisa menyimpan uang nya untuk keperluan lain, tapi tetap saja rasanya sangat canggung. padahal jika dengan jaehyun rose biasa-biasa saja.
Canggung juga sih, cuma dulu saat rose awal bekerja. Kalau sekarang mungkin ia sudah terbiasa dengan segala keparipurnaan seorang jung jaehyun.
"Udah dicancel belum?" tanya mark.
Rose mengangguk kecil "udah" jawabnya.
Mark tersenyum kecil sebelum melajukan mobilnya.
Diperjalanan dipenuhi dengan kecanggungan, sama sekali tak ada obrolan meski sesekali mark melirik rose yang hanya terdiam menatap kedepan dengan ekspresi wajah yang cukup lucu menurut mark.
"Terima kasih tumpangannya mark" ucap rose, saat mereka tiba didepan kostan rose yang cukup sederhana.
Mark tersenyum "sama-sama"
"Kalo begitu aku masuk dulu" pamit rose, namun segera mark tahan.
"Gak mau nawarin aku mampir dulu?" tanyanya.
Rose terdiam ragu, ingin menyuruh mark pulang saja tapi sepertinya itu sangat tak sopan, mark sudah berbaik hati mengantarnya pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The World Of The Married✔
Fanfiction"Apa Gunanya Istri Kalau Tidak Bisa Memberi Keturunan"