"Kamu— apa kabar?"
Rose menaruh cangkir yang ia pegang begitu miyeon bertanya "saya baik-baik aja nyonya. Nyonya sendiri?"
"Seperti yang kamu lihat" miyeon tersenyum simpul.
Rose balas tersenyum tipis "tapi saya gak begitu yakin nyonya baik-baik aja" celetuknya.
Miyeon terkekeh sesaat, ia tak menjawab celetukan rose, lebih memilih menikmati minumannya sembari menatap keluar jendela. Cuaca hari ini tak begitu bagus, pagi-pagi hujan sudah turun meski tak begitu deras, memang dan seharusnya cuaca seperti ini sangat bagus untuk dinikmati dengan membungkus diri dengan selimut, apa lagi untuk wanita yang sudah bersuami.
Namun sepertinya miyeon tak akan merasakan kehangatan itu lagi, sebab suaminya lebih memilih menikmati suasana yang bisa dibilang cukup romantis ini dengan istri barunya.
"Hahhh ternyata begini ya rasanya jadi istri tua, posisinya memang istri pertama tapi diduakan"
Rose ikut menatap keluar jendela "liat perjalanan rumah tangga nyonya, rasanya saya males nikah" celetuk rose.
"Loh kenapa?"
"Takut dimadu juga"
Miyeon terkekeh "tapi kayaknya gak ada suami yang mau menduakan wanita cantik dan sempurna seperti kamu"
"sempurna?" rose mengernyit bingung.
"Wanita yang bisa hamil" miyeon segera mengoreksinya.
Kini giliran rose yang terkekeh "belum tentu nyonya. Bisa aja nasib saya jauh lebih buruk dari nyonya" ucapnya.
"Jangan berkecil hati, kita gak tau apa yang menunggu kita dimasa depan nanti"
Rose mengangguk kecil "justru itu, karna kita gak tau apa yang akan terjadi nanti, kita harus prepare dan lebih berhati-hati" katanya. "kabar pak jaehyun gimana nyonya?"
"Suami saya lagi honeymoon"
Rose menatap iba, rose tak menyangka bahwa jaehyun— Orang yang pernah ia puja secara diam-diam karena kebaikannya tega melakukan hal seperti ini.
Rose tahu jaehyun dan keluarganya sangat menginginkan seorang anak. Tapi, apa harus mereka memperlakukan miyeon seperti ini? Bukankah jaehyun masih bisa berlaku adil terhadap kedua istrinya? Bukan hanya menyayangi satu wanita yang bisa memberikan apa yang dia mau saja.
"Em nyonya maaf kalo saya lancang, tapi... Mau sampai kapan nyonya kayak gini?"
Miyeon menoleh "maksud kamu?"
"Ehm.. Ya.. Maksudnya.. Em— tapi nyonya jangan salah paham, saya cuma gak tega aja liat nyonya diperlakuin kayak gini, sebagai sesama perempuan ini udah kelewatan banget s—"
"Maksud kamu— Cerai?"
Bibir rose terkatup rapat saat miyeon menebak apa yang ia ingin tanyakan dengan tepat, seakan mampu membaca isi pikiran rose.
"Maaf kalo saya lancang" rose menunduk.
Miyeon tersenyum tipis "kamu bener, ini semua gak adil dan saya gak sekuat itu buat bertahan lebih lama lagi. Saya sudah punya keputusan sendiri kok, sejak suami saya menikah lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
The World Of The Married✔
Fanfiction"Apa Gunanya Istri Kalau Tidak Bisa Memberi Keturunan"