26. Cerai

5.4K 321 92
                                    

Sudah hampir dua bulan sejak ayu dan jaehyun menjadi sepasang suami istri, sejak itu pula keluarga jung terus menanti-nanti kabar baik dari menantunya. Hingga saat yang mereka tunggu pun tiba.

"Gimana?" tanya mama jung antusias begitu jaehyun keluar dari kamarnya.

"Belum keluar" ucapnya.

Mama dan papa jung menurunkan bahunya lemas "kita tunggu aja dibawah, nanti ayu nyusul kalo hasilnya udah keluar" ucap jaehyun.

Kedua orang tuanya mengangguk, raut wajahnya masih terlihat cemas. Menanti-nanti apa yang akan keluar dari hasil testpack ayu, positif kah? Atau negatif.

Jaehyun melirik miyeon yang juga ikut menanti kabar baik dari ayu. Mereka sempat bertukar tatap sebelum jaehyun membuang pandangan lebih dulu lalu berjalan menyusul langkah kedua orang tuanya meninggalkan miyeon sendiri didepan pintu kamar jaehyun dan ayu.

Sepertinya hari yang miyeon tunggu akan segera tiba.

Hari dimana ia lebih memilih bebas sepenuhnya. Tak lagi berada didalam sangkar emas yang rasanya bagaikan dineraka.

"Gimana kalo ayu juga gak bisa hamil?" tanya mama jung.

"Nggak mungkin, ayu udah diperiksa kedokter dan ayu sehat-sehat aja. Kalo pun nanti hasilnya negatif mungkin memang belum waktunya aja ayu hamil" bela jaehyun.

"Lagian kita nikah baru mau dua bulan, proses hamil gak secepet itu. Banyak orang yang hampir setaun nikah baru punya anak" sambungnya.

Miyeon menipiskan bibir melihat bagaimana jaehyun membela ayu didepan orang tuanya, berbeda dengannya dulu. Jaehyun hanya diam sama sekali tak membelanya hanya karena secarik kertas sialan yang secara terang-terangan menyatakan bahwa miyeon tidak bisa hamil.

Disaat itu, ayu datang membuat semua perhatian tertuju padanya. Semua orang berdiri menunggu apa yang akan ayu katakan, ayu menatap satu persatu orang dihadapannya. Jaehyun sudah harap-harap cemas sebelum ayu tersenyum sembari memamerkan testpack dengan dua garis merah.

Mama, papa, serta jaehyun tersentak kaget hingga kemudian jaehyun meraih tubuh ayu memeluknya seerat mungkin, papa jung ikut merangkul istrinya yang kini menangis haru bahagia. Akhirnya ia akan mempunyai seorang cucu dari putra sulungnya, cucu yang selama ini ia tunggu.

Disamping itu miyeon pun ikut berbahagia. Bibirnya melukis senyum manis, apa yang suaminya inginkan akhirnya tercapai namun sepersekian detik kemudian senyumnya perlahan pudar saat ia menyadari bahwa hadirnya benar-benar tak dibutuhkan lagi. Miyeon sedikit menunduk mengusap pipinya singkat kemudian melengos pergi meninggalkan orang-orang yang masih berbahagia.

Miyeon harus segera menghubungi pengadilan.



•••


Taeyong cukup terkejut sekaligus dibuat bingung saat miyeon memintanya mengantarkannya kepengadilan, taeyong penasaran tapi taeyong tak cukup berani bertanya. Apa lagi dilihat dari raut wajah miyeon sepertinya moodnya tak begitu baik.

Setelah dari pengadilan miyeon tak langsung pulang, malah meminta taeyong untuk menemaninya sepanjang hari yang hanya miyeon habiskan dengan duduk dipinggir danau, menikmati semilir angin.

Mereka duduk disalah satu bangku, hening. Tanpa kata, tanpa obrolan. Namun anehnya tak ada kecanggungan disana, seakan mereka menikmati waktu tersebut dengan pikiran masing-masing.

The World Of The Married✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang