Disetiap hubungan pasti akan ada yang namanya masalah, entah itu masalah besar ataupun kecil. Tak ada hubungan yang benar-benar mulus, sama halnya dengan jalan, akan ada lika likunya. hidup tak akan terasa menantang jika tak ada masalah.
Setiap manusia memiliki cobaan nya sendiri, hanya saja tergantung dari diri mereka menghadapi cobaan itu seperti apa.
Bagi miyeon sendiri masalah yang sempat menimpanya bagaikan sebuah rintangan yang harus ia hadapi agar bisa mencapai titik bahagianya.
Mau tak mau, suka tak suka, siap tak siap.
Terbukti, hidupnya kini menjadi lebih baik, memiliki seorang suami yang sangat menyayangi nya dan suami yang lebih menghargainya.
Kehidupannya berangsur-angsur kembali seperti dulu, menjadi seorang nyonya yang disegani banyak orang. Dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi nya dengan tulus.
"Apa kabar miyeon"
Miyeon menarik senyum tipis menatap orang yang sudah lama hilang dari hidupnya, bukan hilang karena dia pergi namun karena dia yang berubah menjadi sosok lain.
"Kabar gue selalu baik"
Ayu turut menarik senyum tipis "syukurlah kalo lo selalu baik-baik aja, dengan begitu gue bisa pergi dengan tenang"
"Pergi?"
Ayu mengangguk kecil "iya gue bakal pergi , dan gak tau kapan gue akan kembali atau mungkin gak akan pernah"
"Kenapa?"
"Gue cuma ngerasa gue gak pantes berada disini lagi. Terlalu malu buat berkeliaran sebagai wanita yang gak tau diri, gue gak mau mencemari lingkungan bersih ini dengan diri gue yang kotor. Lagi pula gak ada lagi yang peduli sama gue sekarang" tutur ayu.
Tatapan miyeon melembut, ia mendekatinya dan memeluk ayu dengan tulus. Mendapat pelukan dari seseorang yang sudah ia khianati, ayu menangis tersedu sembari membalas pelukan miyeon cukup erat.
"Maafin gue Yeon.."
Miyeon mengangguk mengelus surai ayu menenangkan "gue selalu maafin lo, gue gak pernah benci sama lo. Lo masih sahabat gue dan akan tetap jadi sahabat gue" miyeon melepas peluknya mengusap pipi ayu, menghapus air mata yang membanjiri wajahnya.
"Gue gak tau harus gimana lagi. Gue bener-bener minta maaf, gue nyesel" ayu menunduk enggan menatap miyeon.
"Udah, lo gak usah buang-buang air mata lo. Sekarang lo cuma harus fokus sama hidup lo, perbaiki apa yang pernah lo rusak dan jadikan apa yang telah lalu sebagai pelajaran. Jadilah ayu yang gue kenal"
Ayu mengangguk air matanya masih mengalir "makasih Yeon, lo bener-bener sahabat terbaik gue. Mulai sekarang gue gak akan ganggu hidup lo lagi, meski begitu gue harap lo gak pernah lupain gue"
Miyeon tersenyum "gue akan selalu mengingat lo sebagai sahabat gue"
Ayu ikut tersenyum "gue pamit Yeon. Semoga lo selalu bahagia dan semoga nanti kita ketemu lagi—"
"Sebagai seorang sahabat"
Itulah saat terakhir miyeon bertemu dengan ayu, sejak saat itu miyeon tak pernah mendengar kabar ayu lagi. Ayu tak pernah mengakatakan kemana ia pergi bersama bayinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The World Of The Married✔
Fanfiction"Apa Gunanya Istri Kalau Tidak Bisa Memberi Keturunan"