Where Are You?

339 22 2
                                    

Mino sedang menyiapkan makanan didapur menggantikan Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mino sedang menyiapkan makanan didapur menggantikan Jennie. Sesekali Mino melirik kearah Jennie yang sedang duduk terdiam melihat keluar rumah.

Mino membawakan makanannya kedepan Jennie dan tersenyum kepada Jennie.

"Mau disuapin?"tanya Mino pada Jennie. Jennie menoleh kepada Mino.

"Nde."jawab Jennie sambil tersenyum manja. Mino menyuapkan satu sendok penuh nasi dengan daging kemulut Jennie.

"Jennie, mianhae."ucap Mino meminta maaf. Ia merasa bersalah karena dia Jennie hamil.

"Annyeo, Oppa. Kita memang belum siap. Tapi kalo bareng-bareng pasti bisa kan?"hibur Jennie menyentuh pipi Mino dengan kasih sayang. Mino tersenyum melihat Jennie. Ia terus menyuapi Jennie hingga habis.

***

Jennie beristirahat dikasurnya memandang Mino yang sedang bersiap-siap berangkat kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie beristirahat dikasurnya memandang Mino yang sedang bersiap-siap berangkat kerja. Tubuh Mino yang tinggi terlihat kokoh dari belakang. Sesekali Mino menoleh dan tersenyum kepada Jennie. Jennie membalas senyuman Mino.

Pikiran Jennie berputar-putar memikirkan bagaimana hubungannya dengan Mino nanti, terlebih mengingat ia sedang hamil. Ia senang, tapi entah mengapa ia merasakan suasana kurang bahagia di dalam rumah tangganya.

"Jennie, Oppa jalan dulu, ya. Kalo nanti capek tidur duluan aja. Jangan tunggu Oppa ya."ucap Mino sambil mengecek jam yang telah menunjukkan pukul 5 sore. Jennie menanggapinya dengan anggukan. Mino menghampirinya dan mencium keningnya seraya berjalan keluar.

Jennie menghela nafas panjang, ia membaringkan tubuhnya dikasur. Ia menutup matanya, ia merasa sedih, ia belum siap menjadi Ibu namun reaksi Mino terhadap kehamilannya juga tidak membuatnya merasa baik. Antara dia ataupun Mino, tidak tahu apa yang mereka rasakan saat ini. Jennie mengeluarkan air mata dan merasa kasihan terhadap bayi yang ia kandung, bayi ini harus hadir di hidup sepasang suami istri yang bahkan tidak menyambutnya dengan baik.

~

Jennie terbangun setelah ketiduran, ia mengecek jam dan sudah pukul 1 pagi. Ia rasa haus dan bangun dari kasurnya. Dengan perlahan ia berjalan menuju dapur dan meneguk minumannya. Ia melihat kesekeliling dan menyadari Mino belum kembali.

I DO (I REALLY DON'T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang