Last Will and Testament

1.5K 76 0
                                    

Jennie duduk terdiam, hatinya seperti tertampar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie duduk terdiam, hatinya seperti tertampar. Ia tahu bahwa ayahnya memang bukan ayah terbaik di dunia. Tapi ia tidak menyangka bahwa dalam keadaan tak bernyawapun, pria ini masih bisa menyulitkan hidupnya.

"Dengan ini saya menyatakan seluruh harta yang saya miliki:
1. Perusahaan KJM Group dan seluruh asetnya
2. Seluruh properti dan isinya
3. Kendaraan pribadi
Dari rincian keterangan di atas, saya hendak mewariskan peninggalan harta benda kekayaan saya kepada anak saya, Kim Jennie dengan satu syarat mutlak yaitu menikahi Song Minho, pemilik MINO Entertainment."jelas pengacara yang duduk persis dihadapan Jennie.

"Jadi... kalo saya menolak menikah, warisan itu gak akan jatuh ke saya?"tanya Jennie.

"Ya... sesuai permintaan ayah anda."

Jennie bangkit dan berjalan menjauh menuju pintu keluar, "akan saya segera hubungi nanti"tambahnya.
Dengan lunglai ia berjalan dalam keadaan terkejut. Ia masih muda dan terlebih, siapa itu Song Minho? Mana mungkin ia menikah dengan laki-laki yang bahkan ia tidak tau seperti apa. Seperti mimpi di siang bolong, kepala Jennie terasa seperti ada petir saling menyambar.

Dengan air mata mengalir, ia membuka handphonenya dan mengetik sebuah pesan ke sepupu dan juga sahabatnya, Lisa Manoban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan air mata mengalir, ia membuka handphonenya dan mengetik sebuah pesan ke sepupu dan juga sahabatnya, Lisa Manoban.

Dengan air mata mengalir, ia membuka handphonenya dan mengetik sebuah pesan ke sepupu dan juga sahabatnya, Lisa Manoban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil menyeka air matanya Jennie berjalan menuju parkiran. Ayahnya memang bukan ayah yang baik, setidaknya sejak kecil Jennie belajar hidup mandiri. Ia merasa seperti tumbuh tanpa ayah dan ibu karena sang ibu meninggal sejak ia kecil.

Jennie mengingat-ingat masa lalunya, ia tidak pernah berbicara secara dalam dengan ayahnya. Hingga detik sesaat ayahnya meninggal bahkan Jennie tidak ada disampingnya. Bahkan ia tidak tau menau perihal penyakit ayahnya, apalagi perihal wasiat yang menyuruhnya menikahi seseorang.

Lamunan Jennie terhenti sesaat memasuki mobil, ia menyalakan mobilnya dan berlalu menuju rumah Lisa ditemani alunan lagu dari radio mobilnya.

'Pretty face with pretty bad dreams
No one knows I cry in my sleep
Waking up feeling like shit
It's a normal thing to feel like this'
Girl in Red - Summer Depression

'Pretty face with pretty bad dreamsNo one knows I cry in my sleepWaking up feeling like shitIt's a normal thing to feel like this'Girl in Red - Summer Depression

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I DO (I REALLY DON'T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang