Trip to Bora-Bora : Arriving (First Kiss)

555 46 0
                                    

Mereka sampai di Bora-bora. Jennie meregangkan tubuhnya yang terasa pegal di dalam pesawat. Mobil penjemput mereka telah sampai dan terbagi menjadi dua mobil. Jennie mengikuti Lisa, Rose, Jisoo dan Seunghoon ke mobil pertama dan sisanya menuju mobil kedua.

"Ya.. kenapa lo disini sih?"omel Lisa kepada Seunghoon sambil menepuk pundak Seunghoon yang duduk persis didepannya.

"Waeeee?? Gue nyelamatin kalian dari Irene. Gue yakin kalian pasti bete kalo semobil sama dia."ucap Seunghoon. Jennie terkekeh mendengar ucapan Seunghoon. Seunghoon melirik kearah Jennie, "Lo udah kenalan sama Irene? Kesel juga gak?"tanyanya kepada Jennie. Sebelum Jennie menjawab Jisoo nyamber.

"Iya pastilah. Irene kan ular. Terlebih mantannya Mino lagi."ucap Jisoo. Semua tertawa.

"Tenang aja, Jen. Lo cewek pertama yang dikenalin sebagai pacar ke seluruh dunia sama Mino. Lagipula Mino waktu itu sama Irene karena taruhan kok. Jadi hubungan bohongan."jelas Seunghoon. Jennie mengangguk dalam batinnya ia seperti tersindir karena hubungannya dengan Mino juga hanya kebohongan belaka. Lisa yang melihat hal tersebut langsung mengajak yang lain untuk bernyanyi bersama mengikuti alunan lagu yang ia mainkan di mobil.

***

"Ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya... bukankan ini private island untuk bulan madu?"tanya Jennie setelah melihat pulau dan beberapa bungalow. Yang lainnya hanya terkesiap dan diam.

"Bukankah bagus? Lo dan Mino bisa pre-honeymoon."goda Bobby.

"Wooooo...."seru yang lain mendukung ucapan Bobby. Jennie menjadi salah tingkah dan Mino mencoba mengalihkan pembicaraan

"Jadi, yang mana tempat gue?"tanya Mino. Lalu diikuti oleh Irene menjelaskan bungalow mana-mana saja yang akan ditinggali oleh mereka. Jennie mengumpat dalam hati ketika sadar bungalownya bersebelahan dengan bungalow yang akan ditinggali oleh Irene.

Mino menggandeng tangan Jennie menuju bungalow mereka. Setelah melambaikan tangan kepada yang lain mereka masuk kedalam bungalow dan menutup pintunya.

Jennie berjalan memutari bungalow tempat ia akan singgah selama 5 hari kedepan. Ia terkesima dengan mewah dan indahnya bungalow tersebut.

"Mino Oppa, bukankan bungalow ini berharga sangat mahal?"tanya Jennie menghampiri Mino yang sedang duduk disofa beristirahat.

"Aku kaya, Jennie. Dan kamu bisa memanggilku Mino aja kalo lagi gak ada yang lain."jawab Mino santai. "Kamu gak mau pakai toilet kan? Aku boleh pakai duluan? Aku gerah."lanjutnya.

"Arraseo, Mino-ssi."jawab Jennie berjalan kearah kasur dan merebahkan tubuhnya. Mino mengambil bajunya dan peralatan mandi lalu berjalan ke kamar mandi.

Jennie menghela nafas. Ia merasa lelah namun juga bahagia. Jennie tidak pernah menyukai siapapun. Menurutnya dirinya adalah satu-satunya yang harus ia cintai sepenuh hati. Namun entah kenapa laki-laki yang ia anggap preman ini tiba-tiba datang dan memberikan segala afeksi yang ia harapkan. Lalu ia memejamkan matanya hingga tertidur.

***

Mino keluar dari kamar mandi mendapati Jennie tertidur pulas dikasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mino keluar dari kamar mandi mendapati Jennie tertidur pulas dikasur. Mino mengambil selimut dikasur dan menyelimuti tubuh mungil Jennie.

"Hmmm... Mino Oppa."Jennie mengigau dalam tidurnya. Mino terkejut dan mendekatkam wajahnya ke wajah Jennie. Mino mencium bibir Jennie. Seolah kaget dengan yang ia lakukan, Mino langsung menjauh. Namun, Jennie menarik tangan Mino.

"Wae, Oppa? Kenapa Oppa menciumku?"tanya Jennie pelan. Mino melepaskan tangannya dari Jennie dan berjalan menjauh keluar dari bungalow. Jennie terdiam dan bangun terduduk dikasur. Ia menghela nafas dan air mata tiba-tiba keluar.

"Arraseo. Jadi aku ditolak."ucap Jennie sambil menghapus air matanya.

'Almost, almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each others arms'
Ariana Grande - Almost is Never Enough

'Almost, almost is never enoughSo close to being in loveIf I would have known that you wanted meThe way I wanted youThen maybe we wouldn't be two worlds apartBut right here in each others arms'Ariana Grande - Almost is Never Enough

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I DO (I REALLY DON'T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang