Pintu ruangan Mino terbanting, Jennie sudah melangkah keluar meninggalkan Mino. Air mata pada akhirnya jatuh setelah Mino mencoba menahannya. Mino merasa begitu sesak didadanya. Tiba-tiba pintu kembali terbuka, Jinwoo masuk.
"Ya.. Mino aku liat Jennie menangis dan dituntun oleh Kai. Ada a—-."belum sempat kalimatnya selesai. Jinwoo berlari kearah Mino karena terkejut melihat sahabatnya sedang menangis sesegukan dengan nafas tersegal-segal. "Ya... wae?? Ada apa?"tanya Jinwoo mengguncang tubuh Mino dengan tangannya.
"Hyung... aku tidak tau apa yang harus kulakukan. Aku..."Mino tidak mampu menyelesaikan kalimatnya. Ia terus menangis. Jinwoo mencengkeram bahunya.
"Mino-ya, ada apa?"tanya Jinwoo lagi. Mino menatap mata Jinwoo. Mino menceritakan semuanya kepada Jinwoo. "Ya! Kenapa kamu gak kejar dia? Kenapa kamu gak coba jelasin?"omel Jinwoo. Mino menggeleng.
"Aku tidak pantas untuknya, Hyung."ucap Mino. Jinwoo memeluk sahabatnya itu dan memberikan waktu untuknya menenangkan diri. Dengan langkah besar ia keluar dari ruangan.
Begitu ia keluar ia bertemu dengan Irene.
"Bukankah aneh Mino yang semabuk apapun itu selalu mengingat segalanya tiba-tiba tidak bisa mengingat apapun saat menghabiskan malam bersamamu?"ucap Jinwoo. Irene membalas dengan senyuman sinis.
"Apapun itu alasan dibaliknya aku akan membantu Mino untuk mencari tau. Pergilah."tambah Jinwoo berjalan melewati Irene.
***Mino membuka pintu rumahnya mendapati rumahnya begitu sepi dan kosong. Lampu belum dinyalakan dan tidak ada lagi sapaan lucu dan hangat dari Jennie.
Mino berjalan kearah kulkas dan membuka satu botol soju. Ia menenggak soju langsung dari botolnya. Ia lalu berjalan menuju kamarnya dengan soju digenggamannya. Perlahan ia membuka pintu kamarnya, ia melihat kesekelilingnya dan menyadari tak ada lagi barang-barang Jennie. Namun ia melihat ada kertas yang ditinggal Jennie dimejanya.
Dear Mino Oppa,
Beberapa hari yang lalu, di balkon dengan ditemani bintang-bintang Oppa berjanji padaku bahwa Oppa akan selalu bersamaku. Siapa sangka hanya dalam satu kedipan mata Oppa menyuruhku pergi?
Maafkan aku Oppa bahwa ternyata selama bersamaku Oppa tidak merasakan cukup. Selama aku tidak ada, tidurlah dengan baik, makanlah dengan baik.
Mencintai Oppa adalah hal ternyaman yang pernah aku rasakan selama ini. Mungkin nanti kita akan bertemu lagi disaat yang tepat.
Jangan pernah lupakan aku. Berjanjilah bahwa Oppa akan berbahagia meskipun tanpa aku.
Aku akan selalu menyayangi Oppa.
Regards,
Kim JennieMino menangis membaca surat dari Jennie. Ia mengusap surat itu dimana ada bekas tetesan air mata Jennie. Ia menggegam cincin pernikahan yang Jennie tinggalkan.
"Mianhae...mianhae."ucap Mino berulang-ulang.
Malam itu Mino merasa berbeda, ia hanya menangis menatap gelapnya malam di balkon dengan soju ditangannya dan rokok dimulutnya. Berkali-kali ia menggumamkan kata maaf dengan menggenggam cincin pernikahan Jennie.
'teong bin gaseumeul jakku umkyeojimyeonseo
oneul harureul tto harureul naneun usji moshaeyo
manhi himdeureossnayo naega bujokhaessnayo
mianhae mianhaetteonajima nal dugo gajima
nega eopsneun haru jakku ul geosman gata
neomu apeujanha neo ol geot gatjanha jeongmal
dasi nuneul gameumyeon negasaranghae saranghae nega deutji moshaedo
nae maeumeun hangsang neoya
ojik dan han sarameun nan neoppuniya
ijen neo eopsineun modeun ge piryo eopseoI keep grasping my empty heart
And again today, I cannot smile
Was it that hard? Was I that bad?
I'm sorry, I'm sorryDon't go, don't leave me
I think I'll keep crying on days without you
It hurts too much, it feels like you'll come back
If I close my eyesI love you, I love you, even if you can't hear me
My heart is always you
It's only you for me
Without you, I don't need anything else'
Lee Hyun - When I Close My Eyes
KAMU SEDANG MEMBACA
I DO (I REALLY DON'T)
FanfictionKim Jennie memiliki segalanya. Ia cantik, pintar dan lahir dari keluarga kaya. Di umurnya yang baru saja berumur 24 tahun, ia menjadi pewaris tunggal KJM Group. Memiliki sepupu seorang penyanyi dan penari terkenal di Korea yaitu Lisa Manoban membua...