Jennie sedang berkaca saat Mino keluar dari kamar mandi dan memeluk Jennie dari belakang.
"Rapi banget?"ejek Mino. Jennie menoleh dan tersenyum.
"Ini hari pertama aku akan menghadiri meeting perusahaan... waaaa aku seneng banget."ucap Jennie sambil menari-nari kecil. Mino terkekeh dan mulai memakai baju yang disiapkan oleh Jennie.
"Arraseo. Jangan lupa nanti malam jam 7 bersiap untuk acara kantorku ya."jelas Mino. Jennie berlari kecil menghampiri Mino.
"Araaaaa, Oppa."ucap Jennie sambil memeluk Mino dari belakang. Mino mengambil jasnya tanpa memakai kemeja yang disiapkan Jennie. "Ya!!"teriak Jennie. Mini terkaget dan menoleh ke arah Jennie. Jennie melipat wajahnya dan menggelengkan kepalanya.
"Wae?"tanya Mino berpose.
"Pakai kemejanya..."pinta Jennie. Mino tertawa dan memeluk Jennie.
"Arraseo."ucapnya lalu mencium kening Jennie. Jennie tersenyum bahagia. Jennie jatuh cinta pada setiap nyata yang Mino berikan. Setiap perlakuan sederhana yang membuat Jennie nyaman dan tenang. Sejujurnya, Jennie sangat amat takut bila ditengah perjalanan nanti ia harus melepaskan semua kesederhanaan yang membahagiakan ini.
***
Jennie berjalan sepanjang koridor kantornya dengan didampingi Lee Seung Hwan, sekretaris ayahnya yang akan menjadi sekretarisnya sekarang.
Jennie memasuki ruangan rapat yang telah dipenuhi oleh BOC - BOD perusahaannya. Jennie memberikan salam yang dibalas oleh mereka.
"Annyeong haseyo... Saya Kim Jennie. Pemimpin baru diperusahaan ini. Saya harap kita semua dapat bekerjasama dengan baik."ucap Jennie memperkenalkan dirinya. Rapat dimulai dengan tenang, membahas strategi apa saja yang akan dilakukan perusahaan kedepannya.
Setelah rapat selama 3 jam penuh, Jennie tertidur pulas dikursi belakang mobil diantar oleh supirnya. Setelah sampai rumahnya, Jennie turun dengan lelah.
Ia mengganti bajunya dan menghempaskan tubuh mungilnya di kasur, ketika akan terlelap handphonenya berdering. Ia melihatnya dan terlihat panggilan video dari Mino.
"Oppa..."panggil Jennie.
"Hmmm... dimana kamu?"tanya Mino.
"Dirumah, Oppa. Kamu nanti pulang dulu jemput aku kan?"tanya Jennie. Mino mengangguk.
"Matamu merah. Tidurlah. Aku akan sampai dirumah pukul 5 sore. Jennie mengangguk dan mematikan teleponnya. Jennie menghela nafas dan segera tertidur karena lelah.
***
Jennie melihat Mino berdiri dengan setelan jasnya. Tubuh Mino yang tinggi dan pas terlihat keren. Jennie menghela nafas dan berbelok melihat bayangan dirinya di cermin.
'Apa aku cukup cantik?'batinnya. Seperti bisa membaca pikirannya Mino menghampirinya dan membelai kepalanya.
"Cantik."ucap Mino singkat. Jennie tersenyum lebar dan mengenggam tangan Mino dan mereka menuju mobil bersama.
Keadaan ballroom hotel sudah penuh dengan karyawan MINO Ent. Jennie berdiri dan berkenalan dengan banyak orang. Cukup menyenangkan untuknya sampai Irene datang menghampiri dia dan Mino.
"Annyeong."sapa Irene menatap Jennie dan Mino.
"Annyeong, Eonnie."sapa balik Jennie sambil tersenyum palsu. Mino hanya membalas sapaan Irene dengan senyuman.
"Mino... setelah acara ikut after party kan?"tanya Irene.
"Iya. Wae?"tanya Mino. Irene menggeleng dan berjalan menjauh. "Jennie, kamu ikut after party ya?"tanya Mino.
"Aku gak bisa, Oppa. Besok pagi aku ada meeting penting."jawab Jennie. Mino terlihat sedih. "Aku pulang bareng Lisa, Oppa bersenang-senanglah."ucapnya lagi.
"Kamu yakin?"tanya Mino. Jennie mengangguk pelan. Seandainya ia tahu apa yang akan terjadi, seharusnya ia tidak pernah membiarkan Mino sendirian kesana.
'Danger will follow me now
Everywhere I go
Angels will call on me
And take me to my home
Well, this tired mind just wants to be led home'
Sleeping at Last - Everywhere I Go
KAMU SEDANG MEMBACA
I DO (I REALLY DON'T)
FanfictionKim Jennie memiliki segalanya. Ia cantik, pintar dan lahir dari keluarga kaya. Di umurnya yang baru saja berumur 24 tahun, ia menjadi pewaris tunggal KJM Group. Memiliki sepupu seorang penyanyi dan penari terkenal di Korea yaitu Lisa Manoban membua...