This Kind of Day

347 25 8
                                    

Jennie terburu-buru keluar dari mobil sebelum Kai dan mengucapkan terima kasih. Kai melambaikan tangan kepada Jennie tanda perpisahan. Kai melepaskan seatbeltnya bersiap untuk turun juga namun ia terhenti karena menyadari handphone Jennie tertinggal di mobilnya.

"Si bodoh itu."gumam Kai. Ia mengambil handphonenya dan berjalan masuk ke dalam MINO Ent.

Kai berjalan dan mengarah ke meja informasi. Menanyakan ruangan CEO untuk mengantarkan handphone milik Jennie. Setelah mendapatkan informasinya, Kai berjalan dan melihat Jennie di dalam lift kaca yang sudah mengarah naik bersama seorang wanita.

Kai segera menaiki lift yang lain dan mencoba mengejar Jennie. Saat telah sampai di lantai 9, lantai tertinggi tempat CEO berada langkah Kai terhenti saat melihat tangan Jennie gemetar dengan air mata di wajahnya. Dengan mengepal kedua tangannya Jennie memasuki ruangan Mino. Kai terdiam dan memutuskan untuk menunggu tidak jauh dari ruangan tersebut.

***

Mino berkutat dengan dokumen-dokumen yang harus ia tandatangani segera. Namun ia tidak bisa fokus. Sesekali ia menjambak rambutnya frustasi.
Sesekali ia melihat kearah figura foto ia dan Jennie di mejanya dan perasaan bersalah terus menyiksanya.

Mino meringis kesal. Dengan perasaan sedih ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Jika jujur ia akan kehilangan Jennie, jika terus berbohong ia akan tersiksa dengan rasa bersalah ini selama-lamanya.

Semua lamunannya buyar ketika seseorang membuka pintu ruangan Mino dengan kasar. Ia melihat Jennie, dengan tangannya yang gemetar dan air mata yang membasahi wajahnya.

***

Jennie dengan riang berjalan menuju lift. Ia sedikit berlari karena pintu lift akan tertutup. Ketika memasuki lift tersebut, ada Irene disana berdiri menatap Jennie yang berjalan memasuki lift.

Jennie menepi kesisi lain lift menjauhi Irene dan tersenyum ke arah Irene yang terus melihat kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie menepi kesisi lain lift menjauhi Irene dan tersenyum ke arah Irene yang terus melihat kearahnya.

"Melihat kamu masih bisa tersenyum padaku, aku rasa Mino tidak menceritakan hal tersebut ya?"ucap Irene sambil tersenyum sinis. Jennie menoleh dan menaikkan alisnya bingung.

"Maksud eonnie?"tanya Jennie.

"It's not my story to tell. Tanyakan padanya kemana ia di malam after party. Jika menurutmu ia tidak mengatakan yang sebenarnya, hubungi aku."ucap Irene. Jennie terdiam, pintu lift terbuka dan Irene berjalan keluar melambaikan tangannya pada Jennie tanpa menoleh.

Jantung Jennie berdetak kencang, tanpa sadar air matanya mengalir meskipun ia belum tau apa yang terjadi tapi ia sadar hal itu bukanlah hal baik. Jennie merasakan sisa wangi parfum milik Irene, Jennie terkejut dan menutup mulutnya. Itu wangi yang ia rasakan pada Mino di pagi hari setelah after party. Tangan Jennie gemetar, air matanya mengalir.

I DO (I REALLY DON'T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang