Jennie terbangun dengan Mino duduk disampingnya tertidur. Jennie masih merasakan kram dan sakit diperutnya. Rintihannya membangunkan Mino.
"Jennie... gwenchanha?"tanya Mino khawatir. Jennie tersenyum dan mengangguk. "Mianhae."tambah Mino mengelus kepala Jennie.
"Gwenchanha, Oppa. Oppa kan kerja."ucap Jennie tersenyum. Mino terdiam dan merasa bersalah. "Babynya?"tanya Jennie perlahan. Mino menggeleng mejawab pertanyaan Jennie. Jennie terdiam sedih, bagaimanapun itu adalah anaknya.
"Sakit yah?"tanya Mino. Jennie mengangguk pelan.
"Oppa yang bawa aku kesini?"tanya Jennie. Mino terdiam dan membenarkan posisi duduknya. Ia menggegam tangan Jennie.
"Annyeo. Kai. Karena aku gak bisa dihubungi, kamu telepon dia."jawab Mino.
"Mianhae, Oppa. Aku panik."Jennie meminta maaf pada Mino. Mino semakin merasa bersalah dan mencium kening Jennie.
"Gwenchanha..."ujar Mino sambil mengelus pipi Jennie. Jennie merintih kesakitan lagi, Mino menunduk karena sedih dan juga kesal dengan dirinya. Bagaimana bisa ia membiarkan Jennie menjalani semua ini sendirian semalam? Bagaimana bisa ia malah bersenang-senang ketika Jennie kesakitan?
"Pekerjaannya melelahkan ya? Sampai Oppa belum pulang jam 1."tanya Jennie mengejutkan Mino. Mino tersontak kaget dan mengangguk.
"Iya, melelahkan sekali."ucap Mino berbohong. Jennie tersenyum dan berusaha meraih kepala Mino. Mino mendekat karena tangan Jennie tidak sampai.
"Kerja bagus, Oppa. Kamu keren."ucap Jennie mengelus kepala Mino, lalu Jennie tertawa namun Mino tidak bisa tertawa sama sekali.
***
Jennie duduk dikasur rumah sakit sendirian karena Mino harus kerja sambil menonton TV, tidak sengaja ia melihat berita.
"Kai EXO and Mino Winner Got Into A Fight in Front of Octagon Club Last Night."
Jennie terkejut melihat berita itu, yang ia tahu Mino bekerja bukan ke club. Lalu ia mengambil handphonenya dan melihat instagram untuk memastikannya. Disana ia melihat Seungyoon post sebuah foto di Octagon Club tadi malam.
Jennie mengehela nafasnya panjang. Ia merasa sedih dan kecewa. Bukan hanya karena ia tahu Mino tidak bisa dihubungi karena pergi ke club namun karena Mino berbohong.Ia lalu mencari berita mengenai Mino dan Kai tadi malam. Ia tidak mengharapkan membaca apa yang ia baca.
huggolabuz : kkkkkk... aku ada disana semalam. Bahkan aku mendengar Kai mengatakan bagaimana Song Mino melepas cincin pernikahannya.
Bbxsee : tidak heran. Mino terlihat seperti bukan laki baik-baik. Tidak tau apa yang Jennie liat dari laki-laki ini?????
Nbbbx : awalnya ku pikir mereka menikah karena ceweknya hamil, tapi kayaknya nggak. Ntah apa yang ceweknya lihat dari preman seperti Mino.
Jinqpo : tidak ada yang membahas kenapa Kai bisa marah soal itu? Maksudku, kalo gak ada hubungannya ngapain ikut campur kan?
MinAhxx : apa yang dikatakan huggolabuz benar. Aku juga dengar. Dan reflek melihat tangan Mino dan bener-bener tidak menggunakan cincin pernikahannya. Kkkkkk.. typical.
Jennie membuang handphonenya ke sofa disebelah kasurnya. Ia menangis sejadi-jadinya karena kecewa dengan Mino. Apalagi sekarang? Sampai melepas cincin pernikahan? Jennie tidak bisa percaya apa yang ia baca, tapi entah kenapa ia tahu itu kebenarannya.
~
Mino melangkah masuk kedalam ruang perawatan Jennie dengan sekantung isi roti yang ia beli dijalan menuju ke rumah sakit. Ia melihat Jennie terduduk dikasur menatapnya penuh rasa sedih.
"Oppa kemana semalam?"tanya Jennie. Mino tau bahwa Jennie sudah tau kebenarannya tapi entah kenapa mulutnya tetap berbohong.
"Kerja."jawabnya singkat. Jennie membuang mukanya kesal.
"Oppa ke Octagon? Kenapa gak bilang? Kenapa bohong?"cecar Jennie. Mino menghampiri Jennie.
"Apa aku harus bilang semua yang aku lakukan padamu? Apa aku gak boleh bersenang-senang dengan teman-temanku?"ucap Mino kesal. Jennie menatap Mino tidak percaya.
"Bukan gitu. Kenapa Oppa bohong? Aku hubungin Oppa karena aku sakit semalam."ujar Jennie menahan tangisnya. Mino terdiam dan menaruh roti yang ia beli dimeja.
"Karena aku malas mendengar omelan mu. Seperti sekarang."jawab Mino ketus. Ia tidak tahu apa yang merasukinya hingga ia mengucapkan ini. Jennie meneteskan air matanya. "Dan aku malas melihatmu menangis seperti itu."tambahnya. Jennie menghapus air matanya sendiri dengan tangannya.
"Kenapa Oppa lepas cincin pernikahan kita?"tanya Jennie. Mino tidak menjawab, ia diam bahkan tidak tau bagaimana ia harus menjawab hal ini. "Aku... tidak pernah melarang Oppa melakukan apapun yang Oppa inginkan. Apa aku yang meminta untuk hamil dan keguguran? Bagaimana bisa Kai yang datang bukan Oppa?"tambah Jennie sambil menangis.
"Kai? Kalau kau merasa ia lebih baik dariku, pergi saja dengan dia."ucap Mino ketus seraya meninggalkan Jennie sendirian. Pintu kamarnya terbanting dan Jennie memeluk kedua lututnya menangis.
Mino berjalan menyusuri lorong dengan rasa marah dalam dirinya, ia benci dirinya. Ia tidak bisa mengerti kenapa dirinya begitu menyayangi Jennie namun terus bersikap seperti ini? Ia terus berjalan menuju parkiran mobil, dengan kesal ia masuk kedalam mobil dan membanting pintunya.
'But please don't leave me.
I'm only different from the guy you expect.
Stop being in an illusion
From the day we first met, I wore a mask over my face.
Emotions empty as a crushed can,
don't touch me, you'll only be hurt by my sharp words
No matter how much you cry and ask me where I was last night
I'll look straight into your eyes and lie.
Even if you try to melt me down, I'll only act colder to you.
I'll hurt you with the same mistakes and scars, like it's nothing.I'm just different
I'm different from the type of guy you want
I'm just different
But please don't leave me.
Even if I'm a bad guy like this,
even if I get colder, don't ever lose you warmth.
I'll never let you go
I'll stay the same oh'
Winner - Different
KAMU SEDANG MEMBACA
I DO (I REALLY DON'T)
FanfictionKim Jennie memiliki segalanya. Ia cantik, pintar dan lahir dari keluarga kaya. Di umurnya yang baru saja berumur 24 tahun, ia menjadi pewaris tunggal KJM Group. Memiliki sepupu seorang penyanyi dan penari terkenal di Korea yaitu Lisa Manoban membua...