"Karin! Gimana malam minggu, jadi kan?," ucap Visha dengan seseorang yang sedang bertelponan dengannya.
"Jadi dong! Lo bisa kan?."
"Always bisa! Btw, Argev ikutan gak?."
"Gue kurang tau kalau soal itu, kayaknya gak deh, lo tau sendiri kan Argev itu gak suka ikut ngumpul begituan."
"Iyasih. Tapi gue gak mau tau, dia harus ikutan, gue pengen ketemu dia."
"Whahaha, gue tiap hari ketemu."
"Kan lo satu sekolah sama dia."
"Iya— eh gue dipanggil nyokap, gue matiin dulu ya Sha."
"Oh oke, bye."
"Bye."
Tut.
Visha melempar handphonenya keatas kasur, bagaimana jika Argev tidak hadir di acara itu, padahal kan ia ingin sekali bertemu dengan Argev.
***
Malam harinya, Visha duduk di kursi yang ada ditepi kolam renang belakang rumahnya. Ia memainkan handphonenya untuk menghilangkan rasa bosannya.
Tiba-tiba seseorang menutup kedua matanya, Visha memegang kedua tangan yang menutup kedua matanya itu.
"Siapa sih," ucap Visha.
"Siapa ya?."
Visha mengkerutkan keningnya, "Naufal?."
Lelaki itu menjauhkan tangannya dari mata Visha, ia tersenyum kearah Visha yang menatap kearahnya.
Visha memutar kedua bola matanya malas, "Ngapain kesini."
Naufal duduk di kursi sebelah Visha, "Kan aku udah bilang tadi kalau aku mau kesini," sahut Naufal yang masih tersenyum kearah Visha.
"Nih." Naufal memberikan sekantong plastik berisi cemilan kepada Visha.
Awalnya Visha ingin menolak, namun ia merasa tak enak dengan Naufal, ia pun mengambil cemilan pemberian Naufal, "Makasih," ucap Visha.
Naufal mengangguk, "Iya sama-sama. Besok hari sabtu kan libur, mau jalan-jalan gak?," ajak Naufal.
"Males, gue capek," tolak Visha.
"Gimana kalau malam minggu?," tanya Naufal sembari menaikkan sebelah alisnya.
"Gue ada acara."
"Dimana?."
"Di club, sama temen-temen SMP gue."
"Aku antar ya?."
Visha menggeleng pelan menolak tawaran Naufal, "Gak usah, gue sendiri aja."
"Gak papa, nanti aku antarin ya?," tawar Naufal lagi.
Visha menghela nafasnya, "Ya sudah terserah lo."
Naufal mengembangkan senyumannya, "Pulangannya mau dijemput gak?."
"Gak usah, gue sama temen aja nanti," sahut Visha.
Naufal mengangguk, setidaknya Visha mau diantar olehnya, "Besok jam berapa?," tanya Naufal.
"7 malam."
"Oke. Sha?."
"Hmm," gumam Visha.
"Kamu sayang sama aku?," tanya Naufal membuat Visha sontak menatap kearahnya.
Visha menaikkan sebelah alisnya, "Kenapa nanya gitu?."
Naufal menggeleng pelan sembari tersenyum, "Gak, gak papa, lupain aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY
Teen Fiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] "Jika saja aku benar-benar berpikir sebelum bertindak, pasti penyesalan itu tidak akan terjadi." - Cavish Asteria. [Start : 3 Juni 2020] [Finish : 3 Juli 2020] Cover by @Lidya_NH