🥀 || 20

9.5K 462 28
                                    

"Neng saya udah mau pulang, Nengnya masih mau duduk disini?"

Visha menatap kearah tukang bakso itu, "Emm saya juga mau pulang," ucapnya berbohong, "Saya duluan." Visha kembali berjalan tanpa tujuan.

Visha menatap layar handphonenya, ternyata sudah jam 11 malam. Dan ia masih tak tau kemana tujuannya.

"Neng cakep, mau kemana malam-malam gini? Sendirian aja." Seorang lelaki berumur sekitar 25 tahun datang menghampiri Visha, ia mencolek dagu Visha dan Visha langsung menepisnya.

"Jangan pegang-pegang."

"Eitsss... santai Neng, mau kemana? Mau abang anterin gak?"

"Gak mau." Visha kembali melangkahkan kakinya, namun tangannya ditahan oleh lelaki itu, "Buru-buru amat." Lelaki tu menatap tampilan Visha dari atas sampai bawah, Visha memang terlihat agak acak-acakan, dan kedua matanya juga sembab karena tadi ia sempat menangis.

"Abis disewa ya? Berapa satu jam nya? Mau juga dong—"

Plakkk...

Visha menampar pipi kanan lelaki itu, "Jaga mulut lo ya!"

Lelaki itu menatap Visha tajam, "Berani lo nampar gue? Ikut gue sekarang!"

"Gak mau, lepasin gue." Visha meronta-ronta agar dilepaskan.

"Lepasin dia!" Suara itu tak asing di telinga Visha, sangat familiar, ia menatap kearah sumber suara, dan benar saja dugaannya. Orang itu adalah Naufal.

Visha tersenyum kecil, lelaki yang tadi memegang tangan Visha langsung melepaskannya lalu ia pergi entah kemana.

"Lo gak papa?" Naufal memegang kedua pundak Visha.

Visha menggeleng lemah, "Gue gak papa," jawabnya."

"Baguslah, kenapa lo jalan malam-malam begini sendirian? Lo mau kemana? Biar gue anterin ya?"

Mendengar setiap kata yang diucapkan Naufal membuat Visha semakin merasa bersalah kepada lelaki itu, ia adalah wanita jahat, ia tega menyakiti hati sebaik Naufal.

"Visha? Hey? Lo kenapa? Mau kemana? Biar gue anterin ya?" tawar Naufal lembut.

"Gu-gue gak tau mau kemana Fal," sahutnya pelan.

Naufal menaikkan sebelah alisnya, "Lah terus kenapa lo jalan sendirian gini?"

"Gue diusir sama Argev, dia udah tau semuanya."

Naufal mengkerutkan keningnya.

Semuanya?

Apa yang dimaksud Visha dengan semuanya?

"Maksud lo?"

"Gue yakin setelah gue cerita ke lo pasti lo bakal lebih kecewa sama gue."

"Lo mau kemana sekarang?"

"Gak tau, gue gak punya tujuan."

"Ini udah malem banget loh, lo gak ngantuk?"

"Gue gak tau mau tidur dimana malam ini."

Naufal terdiam sejenak, "Lo mau tidur di Apartement gue?"

Visha menaikkan sebelah alisnya, "Apartement lo?"

Naufal mengangguk, "Iya, lo bisa tidur disana, disana gak ada siapa-siapa, gue juga jarang kesana."

Awalnya Visha ingin menolak tawaran Naufal namun jika ia menolak ia harus tidur dimana malam ini? Ia memang sudah biasa tak tidur semalaman, namun ia memikirkan kondisi bayinya, kasihan bayinya pasti kelelahan.

EPIPHANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang