🥀 || 01

33.8K 1K 30
                                    

"CAVISH ASTERIA!," teriak seorang wanita paruh baya yang sibuk menata makanan diatas meja makan.

"Ya Bun," sahut gadis bernama Cavish Asteria atau Visha itu, ia sudah rapi dengan seragam Sekolahnya, ia menghampiri sang Bunda dan tersenyum manis.

"Sarapan dulu gih," ucap Arum atau Bunda dari Cavish Asteria itu.

Visha mengedarkan pandangannya, seperti sedang mencari sesuatu, "Ayah mana Bun?," tanyanya kearah Arum.

"Ayah udah berangkat."

"Pagi banget, biasanya juga lebih ngaret daripada Visha," sahut Visha sebelum memasukkan potongan nugghet kedalam mulutnya.

"Mending kamu buruan juga sarapannya, ini udah jam 7 loh, gak takut telat kamu?."

Dengan santainya Visha menggeleng, "Gak, Visha mah bebas."

"Songong! Awas ya kalau Bunda dapat surat panggilan lagi," ancam Arum sembari menatap sinis Visha.

Visha menyengir kearah sang Bunda, "Gak lagi lagi deh Bun, udah tobat kok aku."

"Ya udah buruan makannya, oh iya, nanti kalau pas kamu pulang Sekolah Bunda gak ada, berarti Bunda masih di Restaurant Bunda ya."

Visha mengangguk, ia paham Bundanya itu memang sibuk, "Iya Bun, santuy," sahutnya.

"Santuy santuy! Kamu jangan kelayapan! Nanti Bunda bilangin Bi Nur supaya kamu gak dibolehin kemana-mana."

"Iya terserah Bunda," sahut Visha. Ia juga tak ada rencana untuk pergi kemana-mana hari ini, hanya pergi ke Sekolah, setelah itu pulang dan lanjut rebahan.

***

"Ke Kantin bareng yuk?." Seorang lelaki yang bernotabane sebagai pacar Visha itu mengajak Visha untuk pergi ke Kantin bersama.

Visha menatap lelaki itu malas, "Lo sama temen lo aja sana, gue mau ke Kantin bareng Floren sama Ara," sahut Visha.

Ayana Florencia atau Floren, sahabat Visha yang sangat cerewet, tidak bisa berhenti berbicara, jika Floren irit berbicara berarti ada yang salah padanya.

Claira Adista atau Ara, gadis cantik yang merupakan sahabat Visha juga. Sifat Ara dan Floren tidak berbeda jauh, keduanya sama-sama suka berbicara, tidak bisa diam, selalu pecicilan.

"Kenapa?," tanya lelaki itu.

"Naufal Dwitama, lo banyak tanya banget sih," kesal Visha.

Lelaki bernama Naufal itu langsung meminta maaf kepada Visha karena ia sudah membuat Visha kesal, "Maaf Sha, maaf, maaf udah buat kamu kesal, ya udah aku ke Kantin sama temen aku aja, bye Sha," ucapnya sebelum pergi berlalu dari hadapan Visha.

"Gak ada akhlak lo ye, pacar digituin," ucap Floren saat melihat Naufal pergi.

"Kalian lupa? Naufal cuman pelampiasan, gue gak bener-bener serius sama dia," sahut Visha sembari tersenyum miring.

"Kena azab lo mampus!," timpal Ara.

"Ke Kantin yok, laper banget gue," ajak Visha yang langsung disetujui oleh Ara dan Floren.

***

"Mendingan lo gak usah ngarep lagi deh sama temen SMP lo itu." Ara memberikan Visha saran.

"Bener tuh Sha, apalagi kan lo udah punya pacar, Naufal itu setia sama lo," tambah Floren.

Visha menghela nafasnya, "Ra, Ren, gue gak bisa bohongin perasaan gue, gue suka sama Argev bukan Naufal," sahutnya.

EPIPHANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang