🥀 || 25

9.2K 455 3
                                    

Ceklekkk...

Argev membuka pintu kamar, dan ia melihat Visha yang masih sibuk merapikan rambutnya.

"Lama banget Sha," ucap Argev.

Malam ini, Argev dan Visha berencana untuk berkunjung kerumah orang tua Visha.

"Ini udah selesai kok," sahut Visha. Ia mengambil tas mininya, lalu ia menghampiri Argev.

"Ayok, ntar kemaleman."

Visha mengangguk mengiyakan ucapan Argev. Mereka berdua pun keluar dari kamar, di ruang tamu mereka melihat Raka dan Angel sedang mengobrol.

"Mau kerumah orang tua Visha ya?" tanya Raka.

Visha dan Argev mengangguk bersamaan, "Iya Pah," sahut Argev.

"Hati-hati."

"Iya."

***

Kini, Argev dan Visha berdiri diteras rumah mewah, Visha tampak sangat takut, ia takut mengetuk pintu rumah itu.

Tok...tok...tok...

Akhirnya Argev yang mengetuk pintu rumah tersebut, Visha menunduk, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Ceklekkk...

Tak lama kemudian pintu terbuka, seseorang membukakan pintu.

"Eh ada Non Visha sama Den Argev, silahkan masuk Non, Den," ucap orang yang membukakan pintu, ternyata orang itu adalah Bi Nur.

Visha menatap kearah Argev, begitupun sebaliknya. Argev mengisyaratkan seolah-olah menyuruh Visha untuk masuk duluan kedalam rumah itu.

Visha menghela nafasnya, perlahan ia melangkahkan kalinya masuk kedalam rumah mewah yang dulu ditempatinya, kemudian disusul oleh Argev.

"Sebentar ya Non, Den, saya panggilkan Nyonya sama Tuan."

Visha tersenyum canggung, "I-iya Bi," sahutnya gugup.

Argev menatap wanita disebelahnya, ia menggenggam jemari Visha, "Jangan gugup, tenang."

Visha terkejut saat Argev menggenggam jemarinya, bukannya menjadi tenang, Visha justru menjadi semakin gugup.

"Ternyata kalian yang bertamu." Tiba-tiba Arum dan Chandra datang secara bersamaan, mereka duduk di sofa yang ada disana.

"Muncul juga kamu Visha, dari mana aja kemarin?"

Mendengar perkataan Arum membuat Visha menunduk, "Ma-maaf Bun."

"Ayah sama Bunda gak nyangka kamu nekat ngelakuin hal itu Visha," ucap Arum dengan nada dingin.

"Bikin malu aja," timpal Chandra.

"Maaf Bun, Yah, Visha punya alasan—"

"Apa," potong Chandra.

"Ijinin Visha untuk jelasin semuanya."

"Kita sudah terlanjut kecewa sama kamu Visha, yang kamu lakuin itu salah! Salah besar! Kamu mempermalukan diri kamu sendiri, dan keluarga!" bentak Chandra.

"Maaf Yah, Visha mau jelasin semuanya—"

"Ayah gak butuh penjelasan kamu." Chandra langsung pergi dari ruang tamu, hal itu membuat Visha menghela nafasnya.

"Ayah kamu sudah sangat kecewa denganmu Visha," ucap Arum.

"Bun, maafin Visha..."

"Bagaimana kelanjutan hubungan kalian? Argev, apakah kamu memaafkan Visha?" Arum mengalihkan ucapan Visha.

EPIPHANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang